Alasan Olahraga Padel Masuk Kategori Premium
- https://www.threads.com/@davinaakaramoy/post/DL4eU5kzEj4?xmt=AQF01_gN5EVUUkH9VNf0Rd-QqoBj4qmWEj7-mWuIkuIXOg&slof=1
Lifestyle, VIVA Bali – Padel kini jadi salah satu olahraga yang naik daun di Indonesia. Namun banyak orang bertanya-tanya, kenapa biaya bermainnya relatif mahal? Ternyata ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tingginya harga.
Biaya pembangunan lapangan yang tinggi
Lapangan padel berbeda dengan lapangan olahraga lain. Satu lapangan membutuhkan kaca tempered, rangka baja, rumput sintetis, serta sistem pencahayaan khusus. Biayanya bisa mencapai Rp1–2 miliar, sehingga harga sewa lapangan per jam ikut tinggi.
Jumlah lapangan masih terbatas
Permintaan bermain padel terus meningkat, tetapi jumlah lapangan di Indonesia masih sedikit. Hal ini membuat harga sewa tidak bisa ditekan karena supply belum sebanding dengan demand.
Peralatan dengan harga premium
Raket padel berbeda dengan raket tenis karena terbuat dari material solid seperti karbon atau fiberglass. Harga raket standar mulai dari Rp2 juta dan bisa menembus Rp5 juta untuk versi premium. Biaya sepatu dan perlengkapan tambahan juga menambah pengeluaran pemain.
Status sosial dan gaya hidup
Selain sebagai olahraga, padel identik dengan gaya hidup eksklusif. Banyak lapangan berada di kawasan elit, seperti area Jakarta Selatan dan Bali. Olahraga ini kerap dipandang sebagai aktivitas sosial bergengsi yang menambah nilai prestisius, sehingga harga ikut terdorong naik.
Biaya global memang tinggi
Fenomena padel yang mahal bukan hanya di Indonesia. Dikutip dari ClubPadel.ae, biaya membangun lapangan padel di berbagai negara memang besar, ditambah perawatan khusus. Itulah sebabnya olahraga ini di banyak negara termasuk kategori premium.
Harga olahraga padel di Indonesia mahal karena gabungan faktor infrastruktur, keterbatasan lapangan, peralatan premium, dan citra gaya hidup. Meski begitu, peminatnya terus bertambah karena dianggap seru, menyehatkan, sekaligus memberikan pengalaman sosial yang eksklusif.