Anak Indonesia Masih Rentan Cacingan, Ini Penyebab dan Tanda-Tandanya
- https://www.freepik.com/free-photo/mother-learning-girl-wash-hands_7966492.htm#fromView=search&page=1&position=11&uuid=905873c4-84b4-4524-98dc-8f68de00abb3&query=Anak+asia+cuci+tangan
Kesehatan, VIVA Bali – Masalah kesehatan anak di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga penyakit infeksi yang sering dianggap sepele: cacingan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penyakit ini masih umum terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia, terutama di wilayah dengan sanitasi buruk dan keterbatasan akses air bersih.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak adalah kelompok yang paling rentan. Kebiasaan sederhana seperti bermain di tanah tanpa alas kaki, tidak mencuci tangan sebelum makan, atau minum air yang tidak matang bisa membuat mereka menelan telur cacing tanpa disadari.
Jenis cacing yang sering menginfeksi anak juga beragam. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) biasanya masuk lewat makanan atau air kotor. Cacing tambang (Hookworm) bisa menembus kulit saat anak berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi. Sementara itu, cacing kremi (Pinworm) kerap menular melalui tangan atau benda yang tercemar telur cacing, dan menyebabkan rasa gatal di area anus terutama pada malam hari.
Gejala cacingan bisa bervariasi. WHO menjelaskan bahwa banyak anak yang terinfeksi dengan jumlah cacing sedikit tidak menunjukkan tanda jelas. Namun, infeksi yang lebih berat bisa memicu diare, sakit perut, muntah, hingga kehilangan nafsu makan (WHO). Jika berlangsung lama, anak bisa mengalami penurunan berat badan, anemia, dan gangguan tumbuh kembang karena tubuh kekurangan nutrisi penting (Verywell Health).
Mayo Clinic menambahkan, pada kasus tertentu, larva cacing gelang yang bermigrasi ke paru-paru dapat menyebabkan batuk dan sesak napas. Sementara infeksi hookworm bisa menimbulkan gatal pada kulit di area tempat larva menembus (Mayo Clinic, Medical News Today).
Karena gejala yang beragam dan sering tidak kentara, orang tua kerap terlambat menyadari anaknya terkena cacingan. Padahal, infeksi ini bisa berakibat serius, termasuk menyumbat usus pada kasus berat. WHO menekankan pentingnya program pencegahan seperti pemberian obat cacing rutin di sekolah serta edukasi tentang kebersihan pribadi (WHO).
Cara Mencegah Cacingan pada Anak
