Mengenal Me Time, Cara Mudah untuk Refresh Pikiran dan Kreativitas!
- https://www.pexels.com/photo/a-woman-sitting
Lifestyle, VIVA Bali – Pernahkah kamu mendengar istilah ‘me time’? Istilah ini sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan? Terlebih jika kamu aktif di media sosial, pasti istilah ini sering muncul di caption, story, atau bahkan meme. Namun, pernahkah kamu bertanya sebenarnya apa arti me time itu atau kenapa istilah ini semakin terkenal di kalangan masyarakat? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak pembahasannya di bawah ini!
Apa Itu Me Time?
Sebagai istilah yang sering digunakan oleh banyak orang terutama oleh Gen Z, me time merupakan suatu waktu yang digunakan oleh seseorang untuk menikmati waktunya sendiri. Sementara itu, melansir dari Oxford Dictionary istilah me time berarti waktu di mana orang yang penuh kesibukan memilih untuk fokus pada dirinya sendiri dengan bersantai dan melakukan hal-hal yang ia nikmati.
Me time sering kali dianggap sebagai bentuk self-care yang sederhana, tetapi efektif untuk dilakukan. Pada momen ini, seseorang bisa benar-benar terhubung dengan dirinya sendiri tanpa distraksi dari pekerjaan, tuntutan sosial, atau urusan lainnya. Entah itu dengan membaca buku, menonton film jalan-jalan sendirian, atau sekadar tidur siang. Kegiatan ini memberikan ruang untuk kita mengisi kembali energi dan menjaga kesehatan mental agar tetap seimbang.
Kegiatan me time memiliki berbagai manfaat baik bagi kehidupan kita. Berikut ini beberapa manfaat me time yang bisa kamu dapatkan, yaitu:
Melakukan me time dapat membantu kita untuk lebih mengenal diri sendiri. Ini karena kita dapat melakukan apapun yang disukai tanpa adanya tekanan dari orang lain. Momen ini akan membuat kita lebih mengetahui sisi lain dari diri kita sekaligus mengembangkan potensi yang terpendam. Selain itu, semakin kita mengenal diri sendiri maka semakin mudah pula kita untuk menerima dan mencintai diri apa adanya.
Ketika merasa lelah maka hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menyendiri sejenak. Memberi ruang untuk diri sendiri membuat kita terbebas dari berbagai pikiran yang membebani. Dengan begitu, energi yang kita keluarkan pun jadi lebih sedikit dan tubuh serta pikiran bisa kembali tenang.
3. Meningkatkan Kreativitas
Waktu sendiri bisa menjadi momen yang bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas. Tanpa gangguan dari orang lain, kita lebih mudah fokus pada diri sendiri dan membiarkan pikiran bebas mengembara. Dilansir dari laman Very Well Mind, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sengaja meluangkan waktu untuk menyendiri cenderung lebih kreatif, bahkan rasa kesepian pun dapat memicu aktivitas otak yang berkaitan dengan imajinasi.
Bekerja secara berkelompok terkadang dapat mengganggu fokus dan membuat kita menjadi kurang maksimal dalam menyerap informasi. Hal ini dikenal dengan istilah social loafing. Untuk mengatasinya, kita harus mencoba untuk bekerja sendiri. Melansir laman Alodokter, penelitian menunjukkan bahwa bekerja secara individu dapat meningkatkan konsentrasi, menjaga daya ingat dan membantu kita berpikir lebih jernih sehingga keputusan yang diambil pun bisa lebih tepat.
5. Mempererat Hubungan dengan Orang Lain
Siapa sangka, menikmati waktu sendiri ternyata juga berdampak positif pada hubungan sosial kita. Memberi jarak sejenak dari orang-orang di sekitar justru bisa membuat kita lebih menghargai kehadiran mereka. Perlu diingat bahwa hubungan yang sehat berawal dari individu yang mampu mencintai dan menghargai dirinya sendiri terlebih dahulu.
Alasan Mengapa Me Time Tidak Selalu Mudah
Meskipun me time memiliki banyak manfaat bagi hidup kita, ternyata masih banyak orang yang memandang waktu sendiri ini sebagai sesuatu yang menakutkan. Kesendirian bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang karena berbagai alasan.
Dikutip dari laman Very Well Mind, beberapa penelitian menemukan bahwa banyak orang lebih memilih memberikan sengatan listrik yang menyakitkan pada diri mereka sendiri daripada harus duduk sendirian dan menghadapi pikiran mereka sendiri.
Berikut ini beberapa hal yang sering kali menjadi alasan dibalik ketakutan sebagian orang untuk menikmati waktu seorang diri, yaitu:
- Kurangnya pengalaman untuk sendiri: Beberapa orang tidak terbiasa menghabiskan waktu sendirian karena terlalu sering berada di lingkungan sosial. Ketika tidak ada stimulasi sosial, mereka bisa merasa kosong, canggung, atau terputus dari lingkungan.
- Pikiran dan Perasaan yang Mengganggu: Menyendiri kadang memaksa seseorang untuk menghadapi pikiran dan emosi yang selama ini teralihkan. Bagi sebagian orang, momen introspeksi ini justru bisa memicu rasa cemas, overthinking, atau perasaan tidak nyaman.
- Stigma Sosial Terhadap Kesendirian: Di banyak budaya, menyendiri sendiri dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Seolah-olah hal tersebut merupakan tanda kesepian, penolakan, atau bahkan sikap anti sosial. Akibatnya, beberapa orang menganggap waktu sendiri sebagai sesuatu yang menyedihkan atau memalukan, bukan sebagai kebutuhan pribadi.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa me time bukanlah sekadar waktu untuk menyendiri, tetapi juga bentuk kepedulian pada diri sendiri. Dengan meluangkan waktu sendiri, kita bisa lebih mengenal dan menghargai diri sendiri serta siap menjalani hidup dengan lebih seimbang.