Gagal Ginjal Membayangi Kelompok Usia Muda, Ini Tips Menjaga Kesehatan Ginjal

Penyakit ginjal kini marak dialami remaja
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/portrait

Lifestyle, VIVA Bali – Penyakit gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda semakin mengkhawatirkan, dilansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pemicu gagal ginjal bukan hanya penyakit turunan seperti diabetes dan hipertensi, tetapi juga karena faktor gaya hidup yang tidak sehat.

Resmi Jalani Tes Medis, Jay Idzes Segera Gabung Sassuolo

Dilansir dari Healthline, ginjal menjalankan fungsi penting seperti menyaring seluruh zat yang beracun di dalam tubuh, menjaga keseimbangan natrium, kalium, dan elektrolit lain dalam darah, menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan mengontrol produksi sel darah merah. Kemudian, ginjal juga menghasilkan kalsitriol atau vitamin D, yang membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfat dari saluran pencernaan

Tanpa ginjal, tubuh tidak dapat membuang limbah atau kelebihan cairan dengan benar. Penumpukan limbah dan cairan ini dapat mengganggu keseimbangan zat kimia penting dalam darah, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Resep Udang Keju ala Gacoan yang Lezat, Mudah, dan Bikin Nagih!

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan ginjal sejak dini, adapun berikut ini terdapat beberapa cara yang bisa diikuti.

1. Makanan yang Sehat dan Bergizi

Tips Lolos Beasiswa Chevening dengan Peluang Lebih Besar

Dilansir dari WebMD, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Organ ini memproses seluruh makanan dan minuman, termasuk sesuatu yang buruk untuk kesehatan, seperti terlalu banyak lemak, garam, dan gula. Seiring waktu, pola makan yang buruk akan menyebabkan tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, dan lainnya yang mempengaruhi ginjal.

2. Hindari Merokok

Merokok dapat menghambat aliran darah ke organ tubuh, termasuk ginjal. Selain itu, jika Anda sedang mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darah, merokok bisa mengganggu efektivitas obat tersebut.

3. Rutin Berolahraga

Olahraga secara rutin dapat menjaga tubuh tetap sehat. Olahraga yang teratur dapat membantu mengontrol tekanan darah, glukosa, dan kadar kolesterol. Tiga komponen tersebut perlu dikendalikan untuk mencegah penyakit ginjal.

4. Batasi Penggunaan Obat

Menurut Healthline, mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep seperti ibuprofen atau naproxen terlalu sering dapat merusak ginjal tanpa Anda sadari. Obat antiinflamasi nonsteroid ini bisa membahayakan ginjal jika dikonsumsi secara rutin untuk nyeri kronis, sakit kepala, atau radang sendi.

Menurut National Kidney Foundation obat nyeri sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 10 hari dan obat penurun demam tidak lebih dari 3 hari berturut-turut. Adapun, mengonsumsi lebih dari 8 tablet aspirin per hari bisa menurunkan fungsi ginjal secara sementara atau permanen

5. Batasi Minuman Alkohol

Batasi maksimal satu gelas per hari untuk perempuan, atau dua gelas untuk laki-laki. Satu gelas setara dengan 355 mililiter bir, 148 mililiter wine, atau 44 milliter minuman keras seperti gin, rum, tequila, vodka, dan wiski. Belum ada bukti pasti bahwa konsumsi alkohol tinggi menyebabkan penyakit ginjal kronis, tapi minum berlebihan dalam waktu singkat bisa menyebabkan cedera ginjal akut.

6. Penuhi Kebutuhan Air Putih

Konsumsi air secara teratur agar Anda tetap terhidrasi, air membantu membuang natrium dan racun dari ginjal, serta menurunkan risiko penyakit ginjal kronis. Targetkan untuk minum 1,5 hingga 2 liter air per hari.

Adapun, kebutuhan spesifik tergantung pada kondisi tubuh dan gaya hidup, seperti iklim tempat tinggal, aktivitas fisik, jenis kelamin, hingga status kehamilan atau menyusui. Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal, disarankan minum lebih banyak untuk mencegah pembentukan batu di masa depan.

7. Rutin Periksa Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal, apalagi jika terjadi bersamaan dengan diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi. Apabila Anda mengalami hipertensi, konsultasikan segera dengan dokter untuk pemantauan rutin, perubahan gaya hidup, dan mungkin penggunaan obat.