Pola Makan Sehat, Hindari Penyakit dan Berat Badan Naik
- https://images.pexels.com/photos
Lifestyle, VIVA Bali – Pola makan yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami prinsip gizi seimbang dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dikutip dari laman keslan.kemkes.go.id, pola makan sehat bukan hanya soal porsi, tetapi juga mencakup frekuensi, jenis makanan, dan waktu konsumsi. Kementerian Kesehatan RI telah mengampanyekan Isi Piringku, yakni pedoman gizi seimbang yang membagi porsi makanan dalam satu piring menjadi 50 persen sayur dan buah, serta 50 persen sisanya untuk karbohidrat dan protein.
Hal serupa juga disampaikan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Dalam laman resminya, dijelaskan bahwa peningkatan konsumsi sayur, buah, serta pengurangan asupan gula, garam, dan lemak dapat menekan risiko PTM yang kian meningkat di Indonesia.
Selain kandungan gizi, waktu makan juga menjadi perhatian. Beberapa orang percaya bahwa makan malam di atas pukul 8 malam bisa menyebabkan berat badan naik. Namun, menurut Alodokter dan Klikdokter, hal ini tidak sepenuhnya benar. Makan malam tidak akan serta-merta membuat gemuk jika tetap menjaga kalori total harian dan menghindari makanan tinggi lemak dan gula.
Namun, kebiasaan makan larut malam tetap bisa berdampak pada sistem metabolisme. Dikutip dari laman klikdokter.com, tubuh cenderung membakar lebih sedikit energi saat malam hari. Apabila makanan dikonsumsi berlebihan dan tidak dibarengi dengan aktivitas fisik, maka risiko penumpukan kalori bisa meningkat.
Menjalankan pola makan sehat sebaiknya dilakukan secara konsisten. Mengatur porsi, memilih jenis makanan, dan menjaga waktu makan menjadi langkah penting untuk hidup lebih sehat dan mencegah penyakit. Gaya hidup aktif dan konsumsi air putih yang cukup juga berperan dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.