7 Skandal Mafia Olahraga Terungkap di Drakor The Winning Try
- https://www.reddit.com/r/Netflixwatch/comments
Lifestyle, VIVA Bali – Di balik semangat juang atlet, The Winning Try justru membongkar sisi kelam dunia olahraga. Ada 7 skandal mafia yang bikin bulu kuduk berdiri, drama ini lebih dari sekadar pertandingan!
The Winning Try bukan sekadar drama tentang keringat dan semangat di lapangan. Ia hadir seperti cambuk yang menyentil realitas, menggambarkan bagaimana dunia olahraga yang seharusnya menjunjung sportifitas malah dikotori oleh permainan kotor para elit.
Di balik kisah mengharukan tim rugby SMA Hanyang yang mencoba bangkit dari keterpurukan, drama ini menyisipkan kisah gelap penuh intrik dan manipulasi, sebuah dunia mafia olahraga yang jarang terungkap ke permukaan.
Lewat alur cerita yang menggigit, The Winning Try menelanjangi tujuh skandal besar yang seolah mencerminkan realitas di luar layar.
Skandal-skandal ini tak hanya menggambarkan penderitaan para atlet, tapi juga membuka mata kita tentang bobroknya sistem yang menyelimuti dunia olahraga sekolah.
1. Tekanan untuk Membubarkan Tim Rugby
Meski semangat tim rugby SMA Hanyang begitu membara, mereka terus didesak untuk bubar. Alasannya? Demi efisiensi anggaran sekolah. Ironis.
Padahal, di balik setiap peluh dan luka latihan, ada mimpi yang sedang tumbuh. Tapi mimpi itu justru dikorbankan demi laporan keuangan.
2. Nepotisme Tim Elit
Dalam satu adegan mencolok, tim atlet menembak mendapat perlakuan istimewa. Mengapa? Karena salah satu anggotanya adalah putri dari pejabat Dinas Pendidikan.
Bukannya mendukung semua cabang olahraga secara adil, sistem justru melanggengkan kasta yang dekat kekuasaan malah dimuliakan.
3. Intimidasi Terstruktur
Bukan hanya siswa, para pelatih pun ikut ditekan. Kapten dan pelatih dari berbagai tim diancam agar tunduk pada kebijakan yang manipulatif.
Ini bukan sekadar bullying biasa, ini sistemik. Keputusan yang seharusnya murni demi kemajuan olahraga malah jadi alat politisasi.
4. Meremehkan dan Memojokkan
Tim rugby menjadi bulan-bulanan pelecehan verbal dan sikap meremehkan dari para pemimpin sekolah.
Bahkan dari sesama atlet pun mereka kerap dianggap sebelah mata. Stereotip dan pengucilan menjadi senjata ampuh untuk membuat mereka menyerah.
5. Strategi Menjegal
Drama ini menggambarkan bagaimana pertandingan pun bisa dijadikan alat politik. Salah satu skandal paling mencolok adalah ketika pelatih rugby “dipancing” untuk kalah di laga tertentu.
Jika kalah, maka tim akan dibubarkan. Tekanan ini mengingatkan kita bahwa kemenangan sejati bukan hanya di skor, tapi dalam bertahan dari sabotase.
6. Rayuan Transfer Pemain
Salah satu anggota kunci tim rugby dirayu untuk pindah sekolah. Bukan karena tawaran beasiswa, tapi untuk melemahkan tim dari dalam.
Cara-cara licik seperti ini menunjukkan bahwa perebutan kekuatan di olahraga pelajar pun tak lepas dari racun mafia.
7. Manipulasi Aturan Seleksi Masuk
Ketika semua cara gagal, aturan pun diubah secara mendadak. Tujuannya? Supaya calon pemain rugby yang berpotensi gagal lolos.
Ini bukan hanya manipulatif, tapi juga menghancurkan harapan muda yang belum sempat tumbuh.
Drama ini mengajak kita menyadari bahwa dunia olahraga remaja pun tak luput dari jerat mafia yakni kekuasaan, kepentingan, dan ego.
Tujuh skandal di atas bukan sekadar fiksi belaka. Di luar sana, mungkin praktik semacam ini benar-benar terjadi.
Lewat The Winning Try, penonton tak hanya diajak bersorak menyemangati tim rugby. Kita juga diajak marah, geram, dan sadar, bahwa perjuangan atlet muda sering kali lebih berat karena harus bertanding di dua arena yakni lapangan olahraga dan lapangan intrik kekuasaan.
Kalau kamu suka drama yang bukan cuma soal cinta dan persahabatan, tapi juga membongkar realita yang menyakitkan, The Winning Try jelas wajib ditonton.
Karena skandal bukan hanya terjadi di gedung parlemen, tapi juga bisa menyelinap di balik peluit dan skor pertandingan.