Meta Diam-Diam Berencana Ubah WhatsApp Jadi Super App
- https://unsplash.com/id/foto/orang-yang-memegang-smartphone-android-hitam-ynJaWgrwSlM?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
Lifetsyle, VIVA Bali – Tanpa banyak sorotan, Meta terus menyempurnakan fitur WhatsApp untuk menjadi lebih dari sekadar aplikasi pesan instan. Tujuannya: menjadikan WhatsApp sebagai super app global, konsep aplikasi multifungsi yang populer di Asia, seperti WeChat di Tiongkok atau Gojek di Indonesia.
Pendekatan Modular, Bukan Meniru WeChat
Alih-alih meniru WeChat secara utuh, Meta mengadopsi pendekatan modular WhatsApp. Menurut pakar teknologi Paul Armstrong, Meta menambahkan versi ringan dari fitur-fitur penting seperti fitur pembayaran digital dan interaksi bisnis ke dalam WhatsApp.
Semua integrasi ini dirancang agar relevan dengan konteks, mudah digunakan, dan tidak mengganggu saat tidak diperlukan. Hasilnya bukanlah kloning WeChat versi Barat, melainkan sistem modular yang transaksional dan semakin dikendalikan oleh agen AI Meta.
Hambatan Regulasi dan Kompetisi Super App WhatsApp
Namun, membangun super app di Barat tak semudah di Asia. Di AS misalnya, App Store milik Apple dan Google menjadi penghalang utama. Selain itu, platform seperti Uber tidak akan dengan mudah menyerahkan penggunanya ke aplikasi pihak ketiga.
Tantangan lain datang dari kebijakan privasi dan kekhawatiran konsumen. Banyak yang tidak nyaman jika Meta memiliki akses ke data pengguna WhatsApp, lokasi, dan aktivitas lainnya dalam satu aplikasi.