Liver Sehat Sampai Tua? Rahasianya Cuma di Pola Makan Ini
- https://www.gigadocs.com/blog/world-liver-day-liver-healthy-foods-and-tips-for-liver-health/
Kesehatan, VIVA Bali – Mau liver tetap kuat sampai usia senja? Nggak perlu suplemen mahal, cukup ubah isi piringmu! Pola makan anti-inflamasi ini diam-diam bisa jadi tameng ampuh lawan penyakit hati.
Masing-masing organ dalam tubuh memainkan perannya dengan harmonis. Tapi ada satu instrumen penting yang sering kali luput dari perhatian: liver alias hati.
Organ ini bekerja tanpa henti menyaring racun, menyimpan energi, memproduksi empedu, dan menjaga metabolisme tetap stabil. Semua itu dilakukannya diam-diam, tanpa keluhan.
Justru karena kerjanya yang senyap, kita sering lupa merawatnya. Salah satu musuh besar liver adalah peradangan kronis (inflamasi), yang bisa menjadi awal dari hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.
Tapi jangan buru-buru panik, semua itu bisa dicegah dan kuncinya ada di pola makan harian kita.
Inilah alasan kenapa pola makan anti-inflamasi layak jadi gaya hidup. Bukan diet ekstrem, bukan juga makanan mahal, tapi cukup memilih asupan yang tepat setiap hari.
1. Sayur dan Buah
Semakin banyak warna di piringmu, semakin kuat pertahanan tubuhmu. Bayam, brokoli, wortel, pepaya, semuanya kaya antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid.
Zat-zat ini bekerja seperti tentara yang membungkam radikal bebas, si perusak jaringan hati.
Menurut World Journal of Gastroenterology, antioksidan dari tumbuhan mampu mengurangi stres oksidatif yang jadi biang kerok berbagai gangguan liver.
2. Ganti Daging Merah
Daging merah memang lezat, tapi lemak jenuh di dalamnya bisa memicu peradangan. Berbeda dengan ikan laut dalam seperti salmon dan sarden yang kaya omega-3, jenis lemak baik yang justru meredam peradangan.
Jurnal The Journal of Nutrition menyebut omega-3 bisa menurunkan enzim pro-inflamasi di hati, terutama pada penderita NAFLD (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease).
Alternatif lain? Tahu dan tempe, protein nabati lokal yang ramah kantong dan juga ramah liver.
3. Pilih Karbohidrat Sehat
Nasi putih dan roti tawar cepat bikin kenyang, tapi kadar gulanya tinggi dan bisa bikin hati kewalahan. Sebaiknya beralih ke karbohidrat kompleks seperti oat, quinoa, atau beras merah yang tinggi serat larut.
Menurut jurnal Hepatology, asupan serat tinggi mampu menurunkan risiko fibrosis dan kerusakan liver secara signifikan.
4. Manfaatkan Bumbu Dapur
Di balik aroma dapur yang menggoda, tersembunyi kekuatan alami yang luar biasa. Kunyit mengandung kurkumin yang punya efek anti-inflamasi dan disebut mampu menghambat pertumbuhan virus hepatitis C.
Sedangkan bawang putih membantu membersihkan darah dan mencegah penumpukan lemak di hati.
Studi di Frontiers in Pharmacology membuktikan kurkumin punya potensi besar melindungi liver.
5. Hindari Soda & Alkohol
Satu gelas soda atau alkohol mungkin terasa menyenangkan, tapi liver kita tak pernah berpesta. Fruktosa tinggi dan alkohol bisa mengubah liver jadi ladang lemak dan memicu peradangan tanpa suara.
The Lancet menyebut alkohol sebagai penyebab utama hepatitis alkoholik yang bisa berujung pada sirosis atau kanker.
Solusinya? Ganti dengan air putih, infused water, atau jus buah alami tanpa tambahan gula.
6. Jangan Lupakan Air
Tubuh adalah aliran kehidupan, dan air adalah pelumasnya. Liver membutuhkan cukup cairan untuk membantu detoksifikasi. Kurang minum air bisa membuat proses pembuangan racun jadi lambat dan memicu inflamasi.
Minumlah minimal 8 gelas air per hari, imbangi dengan aktivitas fisik ringan, dan jaga berat badan ideal agar liver tetap optimal bekerja.