Sopir Truk Salahkan Kebijakan ASDP dan KSOP Atas Kemacetan Panjang

Puluhan pengemudi truk berunjukrasa di depan ASDP Ketapang
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Bali –Kemacetan yang tidak kunjung terurai selama hampir tiga pekan membuat puluhan pengemudi truk berunjukrasa di depan pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. Puluhan pengemudi ini kesal karena antrian membuat pengemudi terancam mengalami kerugian yang lebih besar. 

Kemenhut Kini Kendalikan 305,9 Hektar Lahan di Wongsorejo, Pertamina Fokus ke Kilang Tuban

Puluhan pengemudi ini tiba-tiba berkumpul dan merangsek ke areal depan pintu masuk Pelabuhan penyeberangan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jumat, 1 Agustus 2025. 

Mereka saling berteriak menyuarakan keluhan akibat kemacetan ribuan kendaraan yang berlangsung cukup lama. 

Digitalisasi Bansos Nasional Dimulai di Banyuwangi, Catat Mekanisme Daftarnya!

Para pengemudi ini mengaku sebagai pihak yang paling dirugikan karena kemacetan telah membuat mereka terancam kehilangan pekerjaan. 

“Bos pemilik kendaraan komplian karena dianggap barang tidak cepat sampai ke tujuan. Bos pemilik barang komplain karena barang mulai rusak karena tidak segera tiba di tujuan,” ujar seorang pengemudi truk asal Jakarta, Ade Hasan. 

Kemenhut dan Pertamina Sosialisasikan Status Lahan di Wongsorejo Banyuwangi

Akibat kemacetan panjang tersebut membuat waktu tempuh perjalanan lebih lama dan harus mengeluarkan biaya ekstra. 

“Biaya makan pasti bertambah. Seharusnya dua hari sampai ini sampai 4 hari, yang dua hari gimana kita? Solar juga demikian, mobil bunyi tapi tidak jalan.” tutur pengemudi tronton, Suprianto. 

Halaman Selanjutnya
img_title