Aktor Dr Strange Akui Industri Film Hollywood Boros Energi dan Anggaran Besar

Benedict Cumberbatch saat menjalani syuting film.
Sumber :
  • https://x.com/Ayatay221/status/1748039048554336371

Lifestyle, VIVA Bali – Aktor Benedict Cumberbatch mengungkapkan industri film adalah industri yang sangat boros. Alasannya, anggaran yang besar digunakan secara berlebihan untuk sumber daya dan energi.

Krisis Gizi Anak di Indonesia Masalah Serius yang Tak Bisa Diabaikan

Hal ini diungkapkan oleh bintang Doctor Strange dalam sebuah podcast. Saat itu, ia ditanya tentang proses membesarkan tubuh untuk memerankan pahlawan super Marvel tersebut.

"Makan melebihi selera makan itu mengerikan," ujarnya. Cumberbatch mengungkapkan, persiapan yang ia lakukan untuk peran tersebut adalah ia harus makan lima kali sehari. Termasuk makan camilan, telur rebus, dan keju.

Drama Hujan dan Strategi, Piastri Menang di Spa

Saat menjalani proses membesarkan tubuhnya, ia merasa seolah-olah jatah makannya adalah jatah makan satu keluarga.

"Industri ini (perfilman) sangat boros. Pembangunan set yang tidak didaur ulang, jumlah watt yang dibutuhkan untuk menciptakan cahaya alami dan cahaya di studio. Itu energi yang sangat besar," paparnya

Studio Film Hollywood Selalu Gelontorkan Modal Besar

Rice Cooker Multifungsi, Apa Saja Keunggulannya?

Studio-studio film di Hollywod selalu menggelontorkan ratusan juta dolar untuk proyek-proyek film yang mereka yakini akan menghasilkan keuntungan besar.

Namun, anggaran yang sangat besar bukan jaminan kesuksesan. Studio-studio film tersebut menghadapi bencana finansial ketika film yang mereka produksi gagal di pasar.

Bencana finansial ini sering kali mengungkapkan kesenjangan antara apa yang studio yakini diinginkan penonton dengan apa yang dicari penonton.

Hal ini bisa jadi karena produksi yang bermasalah, pilihan kreatif yang salah, atau waktu yang buruk saat sebuah film dirilis.

Film yang Diprediksi Sukses Justru Rugi

Berikut adalah 2 contoh film yang digadang-gadang bakal sukses justru harus gigit jari. Kedua film tersebut adalah The Marvels (2023) dan The Lone Ranger (2013).

Film The Marvels yang diproduksi Marvel Studios memiliki anggaran produksi dan pemasaran sekitar US$270 juta atau Rp4,4 triliun (kurs 1 dollar = Rp16.388).

Namun sayangnya, film sekuel superhero ini menjadi film yang kurang laku dalam Marvel Cinematic Universe.

Film ini hanya meraup sebesar US$206 juta atau Rp3,3 triliun di seluruh dunia.

Ada sejumlah faktor yang diduga menjadi sumber kegagalan film ini. Pertama film superhero yang menjamur, film superhero dengan durasi yang lebih pendek, serta ulasan film yang biasa-biasa saja.

Film selanjutnya adalah film The Lone Ranger. Film yang diproduksi Disney pada tahun 2013 lalu justru menjadi salah satu kegagalan finansial terbesar studio tersebut.

Film yang dibintangi Johnny Depp ini menghabiskan anggaran produksi yang sangat besar yaitu antara US$215-250 juta atau Rp3,5 triliun- Rp4 triliun.

Hasilnya adalah sebuah film berdurasi 149 menit yang kurang memuaskan.

Dengan hanya meraup US$260 juta atau Rp4,2 triliun di seluruh dunia. Disney mengalami kerugian yang lumayan besar.

Film ini dilaporkan rugi antara US$160 juta sampai US$190 juta (atau sekitar Rp2,6 triliun-Rp3,1 triliun).

Hal ini semakin membuat sulit karena di saat yang bersamaan, Disney sedang gencar-gencarnya menggarap waralaba Marvel sama Star Wars.