Logika vs Intuisi, Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Keputusan Kita?
- https://www.freepik.com/free-vector/team-people-putting-puzzle-pieces-huge-head-together_19216922.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Setiap hari, kita mengambil ratusan keputusan, dari yang sepele seperti memilih menu sarapan, hingga yang krusial seperti memutuskan pindah kerja atau menjalin hubungan. Tapi pernahkah kamu bertanya, apa sebenarnya yang memandu keputusan itu? Apakah logika yang penuh pertimbangan rasional? Atau intuisi yang muncul secepat kilat tanpa banyak berpikir?
Logika sering dianggap sebagai jalan berpikir paling masuk akal. Kita menimbang pro-kontra, menganalisis fakta, dan membuat pilihan berdasarkan data. Misalnya, saat memilih investasi, kita mengecek tren pasar, mempelajari grafik, dan membandingkan risiko. Logika membuat kita merasa “aman” karena keputusan diambil lewat proses berpikir sistematis.
Namun, intuisi, atau kata hati, juga sering kali mengambil alih, terutama dalam situasi cepat atau saat tidak ada cukup informasi. Pernah nggak kamu merasa “nggak enak hati” sama seseorang padahal baru kenal? Atau tiba-tiba yakin banget sama satu pilihan tanpa tahu alasannya? Nah, itu intuisi bekerja. Penelitian dari Psychology Today menyebutkan bahwa intuisi sebenarnya didasarkan pada pengalaman dan pola-pola yang tersimpan dalam otak secara tidak sadar, dan bisa jadi alat yang sangat tajam kalau diasah dengan baik.
Menariknya, dua pendekatan ini sering kali saling berperan, bukan saling menggantikan. Dalam dunia medis, misalnya, seorang dokter bisa saja “merasa” ada yang salah dengan pasien meskipun hasil lab belum menunjukkan apa-apa. Tapi untuk menegakkan diagnosis, ia tetap perlu logika dan bukti konkret.
Menurut Harvard Business Review, banyak keputusan besar dalam dunia bisnis justru diambil lewat kombinasi logika dan intuisi. Pemimpin yang terlalu logis cenderung lambat dalam situasi krisis, sementara yang hanya mengandalkan intuisi bisa gegabah. Idealnya, kita tahu kapan harus pakai kepala, dan kapan mendengarkan suara hati.
Jadi, mana yang lebih menentukan? Jawabannya relatif. Kalau kamu sedang memecahkan soal matematika, tentu logika dominan. Tapi kalau kamu harus memilih pasangan hidup? Kemungkinan besar intuisi yang berbicara. Kunci utamanya adalah mengenali situasi dan kondisi diri sendiri. Apakah kamu lagi terburu-buru, stres, atau sedang dalam kondisi tenang? Karena itu sangat memengaruhi cara kerja otak kita dalam memilih.
Pada akhirnya, baik logika maupun intuisi adalah dua alat luar biasa yang sudah kita miliki sejak lahir. Yang penting bukan memilih salah satunya, tapi tahu kapan harus menggunakan yang mana. Mampu menyeimbangkan keduanya bukan hanya soal pintar, tapi juga soal bijak dalam menjalani hidup. Cobalah mulai menyadari, keputusan-keputusan kecil yang kamu ambil hari ini… lebih banyak karena logika, atau karena intuisi?