Biohacking Bali, 6 Praktik Kesehatan Modern yang Bisa Dicoba di Ubud
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File%3ACampuhan_Ridge_Walk%2C_Ubud%2C_Bali_%2815003626698%29.jpg
Kesehatan, VIVA Bali – Ubud telah lama menjadi magnet bagi para pencari kebugaran dan penyembuhan, hingga Kementerian Pariwisata RI menobatkannya sebagai destinasi unggulan di sektor wellness. Di balik pesona alam dan warisan budaya, muncul tren “biohacking” pendekatan modern yang memadukan sains, teknologi, dan metode non-konvensional untuk mengoptimalkan kesehatan dan performa tubuh. Berikut enam praktik biohacking terkini yang bisa Anda eksplorasi saat berada di Ubud:
1. Cryotherapy (Terapi Dingin Ekstrem)
Whole-Body Cryotherapy (WBC) menempatkan tubuh dalam ruang suhu sangat rendah (−100°C hingga −195°C) selama 2–4 menit untuk memicu respons anti-inflamasi dan analgesik. Metode ini terbukti mengurangi nyeri otot dan peradangan pasca-latihan dengan menekan pelepasan sitokin pro-inflamasi seperti IL-6 dan TNF-α, serta meningkatkan pemulihan dan menurunkan kelelahan pada atlet berdasarkan sejumlah kajian ilmiah. Dikutip dari Halodoc: “Apa Itu Krioterapi? Tujuan, Jenis, dan Prosedur,” sesi singkat pada suhu ekstrem dapat memacu pelepasan endorfin dan mempercepat proses regenerasi jaringan.
Di Ubud, beberapa klinik dan resort wellness sudah memfasilitasi layanan krioterapi harian yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Dikutip dari Halodoc: “Ini Manfaat Krioterapi yang Perlu Diketahui,” sebelum memulai sesi, konsultasikan kondisi kesehatan dengan tenaga medis bersertifikat untuk meminimalkan risiko efek samping.
2. Live O₂ Therapy (Terapi Oksigen Konsentrasi Tinggi)
Live O₂ Therapy memberikan oksigen murni (90–100%) melalui nasal cannula atau masker pada tekanan normal, bertujuan meningkatkan saturasi oksigen darah dan mendukung metabolisme seluler. Terapi ini membantu meredakan gejala hipoksia ringan, meningkatkan energi, dan memperbaiki fokus mental. Dikutip dari Alodokter: “Terapi Hiperbarik, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya,” pemberian oksigen konsentrasi tinggi juga digunakan sebagai terapi pendukung pada kasus luka diabetes yang sulit sembuh.
Di Ubud, beberapa klinik integrative medicine menyediakan sesi Live O₂ Therapy yang diawasi tenaga medis bersertifikat. Dikutip dari Alodokter: “Ketahui Apa Itu Terapi Oksigen Hiperbarik,” durasi rata-rata sesi adalah 60–90 menit, dan pasien dianjurkan menjalani 10–20 sesi untuk efek optimal.
3. Salt Therapy (Haloterapi)
Haloterapi, atau salt therapy, memanfaatkan partikel garam kering (NaCl) dihaluskan yang dihembuskan ke dalam ruangan, meniru kondisi alami gua garam (speleotherapy). Teknik ini bekerja sebagai mukolitik, inhalasi partikel garam dapat membantu menipiskan lendir dan mempermudah ekskresi dahak pada pasien PPOK dan asma ringan. Dikutip dari Halodoc: “Cek Fakta: Manfaat Terapi Garam untuk Sistem Pernapasan,” meski masih dibutuhkan studi RCT lebih luas, banyak pengguna melaporkan perbaikan gejala pernapasan setelah beberapa sesi.
Di Ubud, beberapa spa dan wellness resort telah menghadirkan “salt room” sebagai bagian dari paket relaksasi, sering kali digabungkan dengan sesi meditasi dan yoga ringan.
4. IV Drip Therapy (Infus Nutrisi)
IV Drip Therapy adalah pemberian cairan infus yang diperkaya vitamin, mineral, dan antioksidan langsung ke pembuluh dara, contoh paling populer adalah Myers’ Cocktail. Terapi ini mempercepat rehidrasi dan replenishment vitamin pada kondisi defisiensi seperti vitamin C, thiamin, dan magnesium, serta menunjukkan potensi peningkatan mood dan kualitas hidup pada kondisi kronis. Dikutip dari Alodokter: “Ketahui Hal-hal yang Berkaitan dengan Infus Vitamin C,” terapi infus vitamin C sering digunakan untuk mengurangi kelelahan dan memperkuat daya tahan tubuh.
Jenis cairan infus dan komposisinya bervariasi; beberapa klinik menambahkan antioksidan seperti glutathione atau asam amino esensial dalam campuran. Dikutip dari Alodokter: “Jenis Cairan Infus dan Kegunaannya,” pemeriksaan darah pra-terapi sangat disarankan untuk menyesuaikan komposisi nutrisi dengan kebutuhan individu.
Di pusat Ubud, banyak klinik aesthetic dan integrative health menawarkan layanan IV Drip setelah konsultasi dan pemeriksaan darah.
5. Red Light Therapy (Terapi Cahaya Merah)
Red Light Therapy memanfaatkan cahaya LED merah (630–660 nm) atau near-infrared (800–1000 nm) untuk merangsang aktivitas mitokondria sel melalui photobiomodulation. Metode ini terbukti meningkatkan produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, mereduksi inflamasi kulit, dan juga dilaporkan dapat mengurangi nyeri otot serta radang sendi ringan. Dikutip dari Halodoc: “LED Light Therapy,” penggunaan rutin selama 10–20 menit per area dapat memberikan hasil signifikan pada kesehatan kulit dan jaringan.
Beberapa klinik estetika di Ubud mengintegrasikan LEDT dalam paket perawatan spa dan peremajaan kulit. Dikutip dari Halodoc: “Led Red Light,” sebelum terapi, konsultasi untuk menyesuaikan dosis dan durasi dengan kondisi kulit sangat dianjurkan.
6. Forest Bathing & Breathwork di Terasering Sawah
Forest Bathing (Shinrin-yoku) adalah praktik mindfulness di lingkungan alami, seperti berjalan santai di hutan atau terasering sawah, dikombinasikan dengan teknik pernapasan dalam (breathwork). Aktivitas ini terbukti menurunkan kadar kortisol, tekanan darah, dan detak jantung, serta meningkatkan aktivitas sel Natural Killer (NK) dalam mendukung sistem imun. Dikutip dari Halodoc: “Kenali Manfaat Terapi Shinrin-yoku untuk Kesehatan Jiwa,” efek relaksasi yang mendalam dapat terasakan setelah sesi 60–90 menit di alam terbuka.
Tegalalang Rice Terrace dan Campuhan Ridge Walk di Ubud kerap menjadi lokasi favorit untuk sesi forest bathing, sering dipandu oleh instruktur breathwork dari berbagai yoga studio dan retreat center. Dikutip dari Halodoc: “Forest Bath: 6 Langkah Self Care agar Mood Lebih Bahagia,” kombinasi visual hijau, udara bersih, dan pernapasan terfokus dapat meningkatkan kesejahteraan mental secara signifikan.
Demikian enam praktik biohacking modern di Ubud, Bali. Sebelum mencoba, pastikan berkonsultasi dengan tenaga medis bersertifikat, terutama untuk metode invasif. Selamat menjelajah dan merasakan manfaat biohacking di jantung spiritual Bali.