Ekonomi Kreatif Dorong Pertumbuhan UMKM di Tengah Digitalisasi

Lifestyle, VIVA Bali – Transformasi digital telah membawa dampak signifikan terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah ekonomi kreatif. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai Rp1.300 triliun pada tahun 2023.

Ekonomi kreatif tidak hanya membuka peluang kerja baru, tetapi juga mendukung pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi digital seperti e-commerce, pemasaran digital, dan sistem pembayaran non-tunai. Kepala Badan Ekonomi Kreatif menyebutkan bahwa subsektor seperti kuliner, fesyen, dan kriya menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan tersebut.

Bank Indonesia juga melaporkan bahwa digitalisasi UMKM telah meningkatkan efisiensi operasional hingga 30 persen. Program onboarding UMKM ke platform digital yang dilakukan pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) berhasil menaikkan jumlah UMKM digital hingga 24 juta per Mei 2024.

Namun demikian, tantangan masih ada. Kurangnya literasi digital dan akses permodalan tetap menjadi hambatan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas sangat dibutuhkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Ekonomi kreatif diprediksi akan menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa depan, seiring meningkatnya jumlah konsumen digital dan generasi muda yang mendominasi struktur demografi Indonesia.