Terlihat Sepele, Tapi Makanan Ini Bisa Picu Kanker dan Diabetes!
- https://www.pexels.com/photo/person-holding-two-hamburgers-1025804/
Kesehatan, VIVA Bali – Kita semua pasti pernah tergoda oleh gurihnya daging asap, lezatnya hot dog, atau segarnya soda dingin di tengah hari yang panas. Namun, siapa sangka, di balik kelezatan itu tersembunyi risiko serius yang bisa mengancam nyawa?
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine, seperti dikutip dari Health pada Sabtu, 19 Juli 2025, menemukan bahwa konsumsi makanan olahan dan minuman manis secara rutin dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, kanker kolorektal, hingga penyakit jantung iskemik.
Penelitian ini mengungkapkan data mencengangkan:
1. Mengonsumsi 0,6 gram hingga 57 gram daging olahan per hari (setara dengan sekitar lima potong bacon) dikaitkan dengan peningkatan risiko:
- Diabetes tipe 2 sebesar 11%
- Kanker usus besar sebesar 7%
2. Satu hot dog per hari bisa meningkatkan:
- Risiko diabetes tipe 2 hingga 30%
- Risiko kanker kolorektal hingga 26%
3. Meneguk 390 gram minuman manis (sekitar satu kaleng soda ukuran 12 ons) setiap hari dikaitkan dengan:
- Risiko diabetes tipe 2 sebesar 8%
- Risiko penyakit jantung iskemik yang meningkat signifikan
Tak hanya daging olahan dan minuman manis, lemak trans yang banyak ditemukan dalam makanan kemasan seperti biskuit, kerupuk, dan pizza beku juga berkontribusi terhadap gangguan kesehatan serius.
Penelitian menemukan bahwa konsumsi lemak trans yang setara dengan 0,25–2,5% dari kalori harian bisa meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik sebesar 3%. Lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), sehingga memperbesar risiko penyumbatan pembuluh darah.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa makanan olahan dan minuman manis memicu peradangan, stres oksidatif, dan pembentukan senyawa karsinogenik yang merusak DNA dalam tubuh. Selain itu, kandungan tinggi gula, natrium, dan lemak jenuh dalam produk-produk tersebut membuat tubuh rentan terhadap berbagai penyakit metabolik.
Minuman manis seperti soda bahkan bisa menyebabkan obesitas, yang menjadi salah satu faktor utama pemicu penyakit jantung dan diabetes.
Para ahli menyarankan untuk:
- Membatasi konsumsi makanan olahan dan minuman manis hanya satu atau dua kali dalam sebulan
- Mengubah pola makan dengan memilih makanan sehat seperti, Sayur-mayur, buah-buahan segar, biji-bijian utuh, ikan dan unggas tanpa lemak, kacang-kacangan.
Langkah kecil seperti mengganti soda dengan air putih atau memilih camilan buah segar dibanding keripik bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
Makanan olahan dan minuman manis memang menggoda, namun mengonsumsinya secara berlebihan bisa membawa risiko serius bagi kesehatan. Saatnya kita mulai lebih sadar dan bijak memilih asupan demi masa depan yang lebih sehat.