Makanan Ritual di Piring Modern, Chef Muda Bali Mereinterpretasi ‘Banten’ untuk Kuliner Fine Dining
- https://notesplusultra.com/wp-content/uploads/2024/05/ubud-food-trip_1.jpg
Proses Kreasi Menu, Dari Ritual ke Piring
Kekayaan alam terpancar dalam setumpuk buah
- https://www.baligoldentour.com/images/bali-information-site/balinese-hindu-offering-gebogan.jpg
Inovasi Kadek bermula dengan dekontruksi elemen banten: beras putih ditransformasikan menjadi rice cracker tipis berpadu seaweed espuma melambangkan janur; bunga kamboja diawetkan dalam teknik spherification ala masakan molekuler; sementara manisan pepaya dan nanas disusun menyerupai gebogan, tumpukan buah tradisional. Tiap elemen dihidangkan di atas piring marmer hitam, menciptakan kontras visual dan tekstur yang dinamis. “Saya ingin tamu merasakan kedalaman makna ritual, sekaligus menikmati kehalusan teknik kuliner internasional,” jelas Kadek .
Respon Publik dan Kritik
ritme sejuk dalam setiap langkah dan persembahan
- https://www.baligoldentour.com/images/bali-information-site/balinese-offering-bali-golden-tour.jpg
Sejak diluncurkan di Pop-Up Fine Dining Bali pada April 2025, menu ‘Banten Reimagined’ menuai sambutan antusias. Food blogger lokal Dewi Saraswati memuji “konsep budaya yang dibawakan dengan elegan tanpa terkesan klise” di GirlCooksWorld. Namun, sebagian seniman tradisional mengkhawatirkan komersialisasi ritual suci. Dalam diskusi panel yang digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, Dekan Fakultas Agama menyarankan agar setiap reinterpretasi tetap menghormati nilai sakral dan melibatkan pemangku adat setempat.