Buah Khas Bali, Kekayaan Rasa dari Pulau Dewata

Salak Bali, salah satu buah khas Bali yang terkenal
Sumber :
  • Link foto: https://www.istockphoto.com/id

Kuliner, VIVA Bali – Bali, pulau yang dikenal dengan keindahan alam, budaya, dan keramahan penduduknya, ternyata juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik. Salah satu kekayaan yang sering luput dari sorotan adalah ragam buah khas Bali.

5 Jenis Olahraga Angkat Beban untuk Usia di atas 40 Tahun

Buah-buahan ini bukan hanya menyegarkan, tetapi juga punya nilai budaya, kesehatan, bahkan spiritual bagi masyarakat Bali. Yuk, kita telusuri lebih dalam!

 1. Salak Bali (Salacca zalacca)

Harga Murah, Laundry Koin Semakin Diminati Warga Kota Denpasar

Salak Bali menjadi ikon buah khas Bali yang paling terkenal. Berbeda dengan salak dari daerah lain, salak Bali memiliki kulit yang lebih kasar, daging buah yang lebih tebal, serta rasa yang cenderung manis-asam dan segar.

Terdapat dua jenis utama salak Bali, yaitu salak gula pasir yang rasanya sangat manis dan salak biasa dengan kombinasi rasa manis dan sepat.

Harmoni Alam dan Budaya Melasti

Salak gula pasir sangat istimewa karena hanya tumbuh di wilayah Sibetan, Karangasem. Harganya pun relatif lebih mahal karena produksi terbatas. Masyarakat Bali sering menjadikan salak sebagai buah tangan, pelengkap upacara adat, hingga bahan olahan seperti manisan dan dodol salak.

2. Juwet atau Juwet Bali (Syzygium cumini)

Juwet Bali, buah legendaris Bali yang sudah jarang

Photo :
  • Sumber: https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/15_juwet-buah-legendaris-yang-keberadaannya-kini-sangat-jarang-terlihat

Buah ini dikenal juga dengan nama jamblang atau duwet di daerah lain, namun di Bali punya keunikan rasa. Juwet Bali memiliki warna ungu gelap dengan rasa asam-manis sepat yang khas.

Biasanya buah ini dinikmati langsung atau diolah menjadi sirup, selai, dan rujak.

Selain nikmat, juwet juga dipercaya punya manfaat kesehatan seperti menurunkan kadar gula darah, memperlancar pencernaan, dan kaya antioksidan. Di beberapa desa di Bali, juwet juga digunakan sebagai pewarna alami untuk upacara adat.

3. Sawo Bali (Manilkara kauki)

Sawo Bali atau dikenal juga dengan sebutan sawo kecik di Jawa, adalah buah kecil berwarna cokelat dengan rasa manis legit.

Pohon sawo Bali sering ditanam di pekarangan pura atau rumah warga karena diyakini membawa keberkahan dan perlindungan.

Buahnya jarang dijual di pasar besar karena lebih banyak dikonsumsi sendiri atau digunakan dalam ritual keagamaan.

Rasanya yang manis membuat sawo Bali cocok dijadikan camilan sehat atau tambahan dalam es campur tradisional.

4. Ceroring (Pometia pinnata)

Ceroring termasuk buah langka khas Bali yang kini sulit ditemukan. Bentuknya bulat dengan kulit keras berwarna cokelat, dan isi buah berwarna putih transparan menyerupai leci. Rasanya manis menyegarkan dengan sedikit rasa asam.

Dulu, ceroring banyak ditemukan di hutan-hutan Bali, terutama di wilayah pedalaman. Buah ini kerap dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan rujak.

Kini keberadaannya semakin jarang sehingga dianggap buah nostalgia yang memiliki nilai historis bagi masyarakat lokal.

5. Srikaya Bali (Annona squamosa)

Buah srikaya Bali memiliki bentuk bulat dengan kulit berbenjol-benjol hijau. Daging buahnya putih, lembut, dan sangat manis. Buah ini sering dijual di pasar-pasar tradisional Bali terutama saat musim panen.

Selain dikonsumsi langsung, srikaya Bali juga dijadikan bahan jus atau campuran es buah. Buah ini dipercaya punya manfaat kesehatan seperti meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan pencernaan, dan menambah energi.

6. Mangga Madu Bali

Mangga madu Bali termasuk jenis mangga lokal yang punya ciri khas rasa sangat manis dan daging buah berwarna kuning keemasan. Ukuran buahnya sedang dengan kulit agak tipis.

Buah ini banyak tumbuh di daerah Buleleng dan Tabanan.

Selain dimakan langsung, mangga madu Bali sering dijadikan bahan sambal mangga atau rujak khas Bali. Masyarakat setempat juga kerap menghidangkannya dalam acara adat sebagai simbol kemakmuran.

7. Kweni Bali (Mangifera odorata)

Berbeda dari mangga biasa, kweni Bali memiliki aroma harum yang sangat khas. Rasanya perpaduan manis, asam, dan sedikit sepat. Daging buahnya lebih berserat, cocok diolah menjadi sambal, rujak, atau jus.

Kweni Bali juga kerap hadir dalam upacara adat, terutama dalam sesajen sebagai persembahan kepada leluhur. Aroma wangi kweni dianggap membawa energi positif dan penolak bala.

Buah dan Budaya Bali, Tak Terpisahkan

Buah-buahan khas Bali bukan hanya sekadar pangan, tetapi juga punya tempat penting dalam budaya dan tradisi. Banyak buah digunakan sebagai banten (persembahan) dalam berbagai upacara keagamaan, seperti Galungan, Kuningan, dan Odalan.

Setiap buah melambangkan harapan, doa, dan penghormatan kepada alam semesta.

Selain itu, beberapa buah khas Bali mulai mendapat perhatian dalam pengembangan agrowisata. Kebun salak di Sibetan, misalnya, menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Menjaga Keanekaragaman Buah Bali

Seiring perkembangan zaman, beberapa buah lokal Bali mulai jarang ditemui karena alih fungsi lahan dan menurunnya minat generasi muda dalam pertanian tradisional.

Upaya pelestarian seperti penanaman kembali, festival buah lokal, hingga promosi di pasar modern menjadi langkah penting untuk menjaga keberadaan buah khas Bali.

Menikmati buah khas Bali bukan hanya soal rasa, tetapi juga menghargai warisan budaya dan kearifan lokal. Jadi, jika berkunjung ke Pulau Dewata, jangan lewatkan untuk mencicipi dan mengenal lebih dekat buah-buahan istimewa ini.