Asta Kosala Kosali, Kearifan Lokal Arsitektur Bali
- https://visitbali.id/property/getting-to-know-architecture-in-bali-in-accordance-with-asta-kosala-kosali
Dalam Asta Kosala Kosali, membangun bukan hanya soal membuat rumah indah, tapi rumah yang selaras dengan energi alam dan spiritual.
Filosofi di Balik Asta Kosala Kosali, Harmoni Mikro dan Makro
Asta Kosala Kosali berakar pada kepercayaan bahwa rumah adalah cerminan tubuh manusia (Bhuana Alit) dan juga alam semesta (Bhuana Agung). Setiap bagian rumah diibaratkan bagian tubuh manusia, mulai dari kepala, tangan, perut, hingga kaki. Dengan begitu, rumah bukan sekadar bangunan, melainkan makhluk hidup yang harus diperlakukan dengan hormat.
Contoh penerapannya adalah pembanguan ruang yang terdiri dari Pamerajan (tempat suci keluarga) diibaratkan sebagai “kepala” rumah, berada di sisi kaja-kangin (utara-timur laut) yang dianggap paling suci. Kemudian ada Bale Dangin (paviliun upacara) sebagai “bahu” di sisi timur, Bale Dauh (paviliun tamu) sebagai “tangan kanan” di sisi barat, Paon (dapur) sebagai “alat pencernaan” di sisi selatan atau barat daya.
Susunan ini menciptakan harmoni sanga mandala, konsep pembagian ruang menjadi sembilan area sesuai arah mata angin, dengan pusat sebagai titik sakral. Setiap ruang memiliki energi yang berbeda, harus ditempatkan sesuai hierarki kesucian.
Delapan Aspek Penting dalam Asta Kosala Kosali
Mengapa “Asta” atau delapan? Karena ada delapan aspek utama yang harus diperhatikan dalam penerapannya: