Lontar Rusak, Ilmu Hilang, Kisah Para Dokter Naskah yang Menyelamatkan Warisan Tulisan Bali

Selembar daun, suara leluhur yang abadi
Sumber :
  • https://eap.bl.uk/sites/default/files/styles/publicity_image/public/EAP1241%20project%20page_0.jpg?itok=0Rel2A-Q

Peran Komunitas dan Akademisi

Makanan Ritual di Piring Modern, Chef Muda Bali Mereinterpretasi ‘Banten’ untuk Kuliner Fine Dining

Selain instansi pemerintah, komunitas lokal dan peneliti turut berkontribusi. Misalnya:

1. Hanacaraka Society, yang memadukan metode tradisional dan teknologi digital untuk memublikasikan lontar dalam bentuk e-book.

Pasar Ikan Jimbaran, Surganya Seafood Lovers yang Nggak Akan Bikin Kantong Jebol

2. Akademisi dari Universitas Udayana dan Universitas Indonesia, yang mengkaji kandungan teks lontar, misalnya resep obat tradisional atau filosofi etika Bali.

3. GEDONG KIRTYA di Singaraja, perpustakaan hasil kolaborasi Belanda–Bali sejak 1920-an, yang menyimpan ribuan lontar dan melakukan transliterasi naskah ke aksara Latin .

Tantangan yang Masih Mengintai

1. Sumber Daya Terbatas

Makna Simbolik dalam Batik Klasik Jawa


Jumlah konservator cukup, tetapi biaya perawatan naskah tergolong mahal mencakup peralatan, bahan organik, hingga ruang iklim terkontrol.

Halaman Selanjutnya
img_title