Kehangatan Setelah Sunyi dalam Tradisi Omed-Omedan

Berkumpulnya Orang-Orang untuk Melepas Rindu Pasca Nyepi
Sumber :
  • https://www.djkn.kemenkeu.go.id/

Gumi Bali, VIVA Bali – Omed‑Omedan, atau disebut juga kissing ritual, adalah tradisi unik yang berlangsung sehari setelah Nyepi (Ngembak Geni) di Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar. Berakar dari kata Bali "omed" yang berarti menarik, tradisi ini mempertemukan pemuda dan pemudi lajang untuk saling menarik pipi, memeluk, dan berciuman ringan sebagai simbol mengusir energi negatif dan merayakan tahun baru Saka. Prosesi dimulai dengan doa bersama di pura setempat dan disertai siraman air suci, yang dipercaya membawa berkah dan perlindungan .

Perempuan Pengrawit, Suara Lain dari Balik Gamelan Bali yang Biasanya Didominasi Pria

 

Tradisi ini diyakini sudah ada sejak abad ke‑17, menurut legenda lokal dari Puri Oka. Konon, pemimpin kerajaan sembuh sepenuhnya setelah menyaksikan anak‑anak desa bermain tarik‑menarik—yang kemudian diinstitusikan sebagai ritual tahunan oleh pemimpin desa Meskipun sempat dilarang pada masa kolonial Belanda dan kembali dihidupkan kembali setelah terjadi insiden simbolis, seperti pertarungan babi, tradisi ini diteruskan sebagai ritual sakral yang menjaga kesatuan masyarakat.

Kecerdasan Kuno di Balik Sawah Terasering Bali, Inilah Sistem Subak yang Diakui UNESCO

 

Dalam sebuah penelitian, Omed‑Omedan merupakan bagian dari strategi komunikasi budaya banjar yang dikemas dalam bentuk festival modern. Tujuannya bukan sekadar hiburan, melainkan juga memperkuat identitas komunitas, solidaritas sosial, dan daya tarik pariwisata. Festival ini memakai pendekatan komunikasi yang terstruktur, termasuk pemilihan komunikator, pesan, media, serta evaluasi setelah acara

Warisan Budaya Diantara Jejak Kerbau di Tanah Jembrana

 

Dari perspektif budaya, ritual ini memegang makna simbolik yang mendalam: persahabatan (solidarity), keagamaan (religion), dan keharmonisan (harmony) dalam komunitas Banjar Kaja. Interaksi yang penuh keakraban antara teruna dan teruni menegaskan pentingnya ikatan sosial, sementara prosesi doa dan siraman air menandai rasa syukur dan harapan akan tahun yang penuh berkah.

Halaman Selanjutnya
img_title