Jejak Bali Aga di Kota, Mencari Identitas Masyarakat Asli di Tengah Modernisasi Denpasar

Kehidupan di Desa Bali Klasik
Sumber :
  • https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bb/Kehidupan_di_Desa_Bali_Klasik.jpg/1200px-Kehidupan_di_Desa_Bali_Klasik.jpg?20200317160705

 

Bahasa Bali Aga: Warisan Linguistik di Tengah Perkotaan

Gending Rare, Menyusuri Jejak Tarian Bali yang Hampir Punah di Desa-Desa Terpencil


Bahasa Bali sendiri terbagi dua dialek utama: dialek Bali Dataran dan dialek Bali Aga. Berbagai penelitian linguistik menegaskan bahwa dialek Bali Aga memiliki perbedaan fonologi dan leksikal signifikan dari dialek dataran. Setiap komunitas Bali Aga bahkan punya ciri bahasanya sendiri - misalnya dialek Tenganan beda dengan Trunyan. Dialek Bali Aga di desa-desa pegunungan menjadi “penguat jati diri masyarakat Bali” karena merekam jejak sejarah sosial mereka.

Namun di Denpasar, di mana generasi muda lebih akrab dengan Bahasa Bali dataran atau Bahasa Indonesia, penggunaan dialek Bali Aga semakin langka. Para peneliti pernah mencatat generasi muda Bali Aga di desa yang dekat kota (misal Sidatapa) enggan mempelajari tradisi lisan karena dianggap “ketinggalan zaman”. Jika hal serupa terjadi di perkotaan, dikhawatirkan penutur asli dialek ini akan cepat berkurang. Upaya pendokumentasian bertujuan menangkap perbedaan dialek-dialek ini sebelum punah. Meski jarang terdengar di Denpasar, kesadaran akan keunikan dialek Bali Aga penting dipupuk baik sebagai bagian warisan budaya Bali, maupun sebagai pengingat asal-muasal masyarakat lokal.

Tradisi dan Adat Bali Aga di Era Modern

Menggali Filosofi Hidup, Kearifan Budaya yang Mengakar di Tanah Lombok


Berbagai tradisi Bali Aga amat unik. Misalnya, di Tenganan ada ritual mekarē-kārē (perang pandan) sebagai penghormatan kepada Dewa Indra, dan di Trunyan ada pemakaman terbuka di bawah pohon Taru Menyan. Di Bali Aga tidak ada pembedaan kasta; semua dianggap setara. Pernikahan harus sesama warga desa (endogami) untuk menjaga kemurnian garis keturunan.

Bahkan ada aturan adat yang melarang keras menikah dengan pendatang; jika terjadi, pelakunya harus keluar dari desa. Kegiatan keagamaan dalam suku Bali Aga sangat intens: upacara adat digelar dengan frekuensi tinggi untuk merawat keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Halaman Selanjutnya
img_title
Gasing Bali, Warisan Mainan Tradisional yang Terus Berputar