Estetika, Etika dan Spiritualitas Busana Bali
- https://unsplash.com/id/foto/wanita-dengan-gaun-bunga-hitam-dan-putih-berdiri-di-samping-wanita-dengan-gaun-bunga-ungu-dan-putih-l6hvYpOQafY
Budaya, VIVA Bali –Di Bali, busana tradisional bukan sekadar kain yang dikenakan dalam upacara adat atau perayaan keagamaan. Di balik lipatan kebaya, kamen, dan selendang, tersimpan pesan moral yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh I Ketut Sudarsana menyingkap bahwa busana tradisional perempuan Bali tidak hanya berfungsi sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai media pendidikan etika.
Identitas dan Pengingat Nilai Hidup
Kebaya dan kamen, dua elemen utama busana perempuan Bali, ternyata memiliki makna lebih dalam. Dalam konteks upacara keagamaan, keduanya mengingatkan pemakainya untuk selalu menjaga sikap, kesopanan, serta ketertiban. Cara berpakaian yang rapi dan penuh aturan menjadi bentuk nyata dari ajaran tatwam asi, di mana manusia harus menghormati dirinya sendiri dan orang lain.
Penelitian Sudarsana menegaskan bahwa busana tradisional ini berperan sebagai “guru bisu”. Ia mendidik tanpa kata, namun mampu menanamkan nilai-nilai kesadaran, kedisiplinan, dan ketulusan dalam diri setiap perempuan Bali yang mengenakannya.