Ogoh-Ogoh, Dari Ritual Sakral ke Spektakel Modern

Ogoh-ogoh Bali, ritual yang jadi daya tarik internasional
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=ogoh+ogoh++foto

Kini, ogoh-ogoh hadir dalam berbagai tema yaitu Mitologi Hindu seperti Rangda, Barong, Hanoman, Rahwana. Kritik Sosial seperti korupsi, narkoba, kerusakan lingkungan. Budaya Pop seperti tokoh film, anime, bahkan superhero (meski sering menuai perdebatan di kalangan adat).

Polsek Kawasan Pelabuhan Lembar Gencarkan Patroli KRYD, Satpam Diimbau Waspada Premanisme dan Gangguan Kamtibmas

Transformasi ogoh-ogoh juga terjadi pada bahan. Dahulu hanya bambu, kayu, kertas, kini para pembuat ogoh-ogoh menggunakan styrofoam, resin, fiber, bahkan 3D printing. Hasilnya? Tubuh ogoh-ogoh tampak jauh lebih detail, dari guratan otot, kerutan wajah, hingga rambut yang berkibar.

Tidak berhenti di sana, teknologi juga masuk. Banyak ogoh-ogoh modern dilengkapi mesin hidrolik agar bisa menggerakkan tangan atau kepala, pencahayaan LED untuk mata menyala, hingga pengeras suara untuk efek suara dramatis. Parade ogoh-ogoh kini serasa sebuah pertunjukan teater raksasa di jalanan.

Ruang Kreativitas Anak Muda

Met Gala 2025 “Superfine: Tailoring Black Style” Merayakan Keanggunan dan Identitas Budaya

Di balik megahnya ogoh-ogoh, tersimpan makna sosial yang tak kalah penting. Proses pembuatan ogoh-ogoh sering melibatkan anak muda di banjar, membangun kebersamaan, kerja sama, dan kreativitas.

Bagi generasi muda Bali, ogoh-ogoh bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga ajang mengekspresikan diri. Banyak di antara mereka yang belajar teknik melukis, memahat, bahkan merakit mesin berkat terlibat dalam tim ogoh-ogoh. Tak jarang, komunitas ogoh-ogoh bekerja sama dengan seniman profesional untuk belajar teknik baru.

Daya Tarik Global

Halaman Selanjutnya
img_title
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bolaang Uki, Sulawesi Utara