Kecil Penuh Makna, Ini Filosofi Canang Sari
- https://pin.it/72awj9rB2
Gumi Bali, VIVA Bali – Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Bali, pasti pernah lihat persembahan kecil yang cantik di pinggir jalan, depan toko, atau pura. Yap, itu namanya canang sari. Ukurannya sih mungil, tapi jangan salah, isi dan maknanya dalam banget!
1. Apa Itu Canang Sari?
Canang sari adalah persembahan harian umat Hindu di Bali yang bentuknya seperti keranjang mungil dari janur berisi bunga warna-warni. Meski sederhana, setiap elemen dalam canang sari punya arti dan filosofi tersendiri, lho.
Kata canang berasal dari dua suku kata: ca berarti indah, dan nang berarti tujuan. Sementara sari artinya inti atau esensi. Jadi, bisa dibilang canang sari itu “persembahan indah yang penuh makna.”
2. Bunga-Bunga yang Penuh Arti
Bunga-bunga dalam canang sari ditata mengikuti arah mata angin dan mewakili empat dewa utama dalam kepercayaan Hindu Bali:
- Putih (timur): Dewa Iswara
- Merah (selatan): Dewa Brahma
- Kuning (barat): Dewa Mahadeva
- Biru/hijau (utara): Dewa Wisnu
Selain itu, sering juga ditambahkan uang koin atau sesajen kecil lain sebagai “sari” atau inti persembahan.
3. Lebih dari Sekadar Tradisi
Canang sari bukan cuma kewajiban agama, tapi juga cara warga Bali menjaga keseimbangan hidup. Lewat canang sari, mereka menjalankan nilai Tri Hita Karana, tiga harmoni antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), dengan sesama (Pawongan), dan dengan alam (Palemahan).
4. Dibuat dengan Hati, Diberikan dengan Niat
Meski tiap hari dibuat, warga Bali menyusunnya dengan sabar dan penuh cinta. Ritual ini jadi momen kontemplatif yang mengajarkan ketulusan dan kedamaian dalam bentuk yang paling sederhana.
Jadi, kalau kamu lihat canang sari saat berkunjung ke Bali, jangan asal injak, ya. Hargai dan pahami bahwa itu adalah bagian dari kehidupan dan spiritualitas yang sudah dijaga turun-temurun.