5 Desa Adat di Bali yang Masih Menjaga Tradisi Leluhur dengan Ketat
- http://conunpardemaletas.com/
Prosesi Nyepi Desa, yang berbeda dari Hari Raya Nyepi nasional, juga masih dijalankan. Dalam upacara ini, seluruh aktivitas masyarakat dihentikan selama satu hari penuh sebagai bentuk penyucian desa. Tidak hanya spiritual, desa juga menjaga kearifan lokal seperti pembuatan minuman tradisional dan anyaman bambu khas Bali Aga.
4. Desa Julah, Buleleng
Masyarakat Desa Julah dikenal taat dalam menjalankan tradisi keagamaan berbasis kearifan lokal. Selain upacara Melianin, desa ini memiliki kebiasaan spiritual lain, seperti ngaturang banten (persembahan) yang dilakukan hampir setiap hari di rumah-rumah warga.
Di desa ini juga masih terdapat pemangku adat dan jro mangku (tokoh spiritual) yang memainkan peran penting dalam menjaga kelangsungan upacara adat. Mereka menjadi penghubung antara masyarakat dan dunia niskala (tak kasat mata), serta memastikan bahwa segala bentuk kegiatan adat dilakukan sesuai dengan warisan leluhur.
5. Desa Cempaga, Buleleng
Desa Cempaga menjadi salah satu dari sedikit desa di Bali yang masih menjaga kesakralan Tari Rejang. Tarian ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan bagian dari proses komunikasi spiritual dengan para dewa. Gerakan tari dilakukan secara intuitif oleh para penari wanita yang disebut sekaa rejang, dan dipercaya mendapatkan ilham langsung dari roh suci.
Sekelompok gadis kecil Bali menari Tari Rejang Dewa
- http://disbud.bulelengkab.go.id/