Purnama Sasih Sadha, Tradisi Suci Umat Hindu Bali Memuja Leluhur
- https://unsplash.com/photos/a-plate-of-food-on-a-table-with-a-person-looking-at-it-BSB77bhMiL4?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
Gumi Bali, VIVA Bali – Purnama Sasih Sadha merupakan salah satu hari suci penting bagi umat Hindu di Bali. Dirayakan setiap bulan ke 12 dalam kalender Bali hari istimewa ini menjadi momen bagi umat untuk memuja Sang Hyang Chandra. Lebih dari itu Purnama Sasih Sadha juga memiliki makna mendalam terkait penghormatan kepada leluhur dan pencarian kebahagiaan lahir serta batin. Pada tahun 2025 Purnama Sasih Sadha jatuh pada 10 Juni 2025.
Makna dan Tujuan Hari Purnama
Umat Hindu memiliki hari raya berdasarkan siklus bulan yaitu Purnama dan Tilem. Hari suci Purnama dirayakan setiap 15 hari sekali saat bulan penuh. Pada hari Purnama umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra. Pelaksanaan Yadnya atau ritual pada hari Purnama secara umum bertujuan mencapai kebahagiaan serta keselamatan di dunia dan akhirat. Ini sesuai dengan ajaran Moksartham Jagadhita Ya Caiti Dharma. Umat Hindu biasanya melakukan persembahyangan dengan menggunakan pakaian adat.
Kekhususan Purnama Sasih Sadha
Purnama Sasih Sadha adalah bulan ke 12 dalam kalender Bali. Pada Purnama Sasih Sadha umat Hindu memiliki kekhususan memuja Bhatara Kawitan di Sanggah Kemulan. Sanggah Kemulan adalah tempat pemujaan leluhur atau dewa pelindung keluarga. Ritual ini diyakini sebagai hari untuk membersihkan diri dari karma buruk dan memperoleh kekuatan spiritual untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Umat Hindu melakukan pembersihan diri secara lahir maupun batin serta beribadah untuk memohon berkah.
Pandangan Terkait Kondisi Purnama Sadha