Mengenal Tradisi Mesuryak Simbol Syukur dan Kemakmuran Desa Bongan Bali
- https://www.freepik.com/free-ai-image/nyepi-day-celebration-indonesia_170860872.htm#fromView=search&page=1&position=41&uuid=32475466-e722-4a8b-8b6d-43c58ee081ee&query=balinese+tradition
Tradisi, VIVA Bali –Di tengah kekayaan budaya Bali yang sarat akan makna spiritual, terdapat sebuah tradisi unik di Desa Bongan Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, yang dikenal dengan sebutan Tradisi Mesuryak. Ritual ini yang telah dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Bongan, untuk merayakan Hari Raya Kuningan, yang jatuh 10 hari setelah Galungan, setiap enam bulan sekali. Tujuan utama dari upacara ini adalah memberikan bekal berupa beras dan uang kepada leluhur yang diyakini akan kembali ke Suarga Loka (alam baka) pada Hari Raya Kuningan. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, leluhur mereka turun ke dunia pada Hari Raya Galungan dan kembali ke Nirwana pada Hari Raya Kuningan.
Kata "Mesuryak" berasal dari kata "suryak," yang berarti berteriak atau bersorak. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada pukul 09:00 WITA hingga 12:00 WITA, karena diyakini bahwa setelah jam 12:00 WITA, para leluhur telah kembali ke surga. Sebelum upacara dimulai, seluruh warga desa melakukan sembahyang di pura keluarga atau pura Kahyangan Tiga yang ada di desa setempat. Leluhur yang telah dilepas kepergiannya dibekali dengan banten pangadegan atau sesaji yang diletakkan di depan kori (gerbang rumah).
Setelah persiapan selesai, upacara Mesuryak dimulai. Mekanismenya adalah setiap anggota keluarga memberikan bekal kepada leluhur sesuai dengan kemampuan mereka, mulai dari uang logam hingga uang kertas (dalam pecahan rupiah). Uang tersebut dilemparkan dan warga saling berebut untuk mengambilnya. Tradisi Mesuryak memiliki makna kemakmuran, di mana uang yang dilemparkan untuk leluhur disimbolkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widi. Selain itu, kegiatan lain seperti memasak dan makan bersama di depan rumah serta mengaturkan sesajen untuk leluhur juga menjadi bagian dari tradisi ini.
Sebagai upaya pelestarian, Tradisi Mesuryak telah diakui secara resmi sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) melalui pencatatan yang didampingi Universitas Udayana. Dengan pengakuan ini, tradisi unik Desa Bongan diharapkan dapat terus dilestarikan, dikenalkan kepada generasi muda, dan menjadi daya tarik budaya yang membanggakan. Lebih dari sekadar upacara keagamaan, Mesuryak menjadi simbol rasa syukur, penghormatan kepada leluhur, kebersamaan masyarakat, serta harapan akan kemakmuran yang menegaskan identitas budaya Bali dan nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.