Mengenal Mepasah, Tradisi Pemakaman di Desa Trunyan Bali

Tempat Pemakaman di Desa Trunyan Bali
Sumber :
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Terunyan,_Kintamani,_Bangli#/media/Berkas:Bamboo_cages_for_the_deceased_in_Trunyan,_Bali.jpg

Tradisi, VIVA Bali – Pulau Dewata Bali tidak hanya terkenal dengan tempat wisatanya yang memesona, tetapi keanekaragaman adat, budaya dan tradisi yang ada di Pulau Bali juga menjadi daya tarik wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Bali. Ada sebuah desa di Bali yang memiliki tradisi pemakaman yang unik warisan dari leluhur, nama desa tersebut ialah Desa Trunyan.

Makna Upacara Rambu Solo di Tana Toraja

 

 

Destinasi Wisata dengan Ritual Pemakaman Unik di Desa Trunyan Bali

Terletak di Kecamatan KintamaniKabupaten Bangli, Provinsi BaliIndonesia, desa ini memiliki tradisi pemakaman yang sering disebut tradisi Mepasah. Tradisi pemakaman ini telah dilakukan secara turun-temurun. Di desa ini, orang yang sudah meninggal tidak akan dibakar tetapi akan didiamkan agar terurai secara alami.

 

Musik Gamelan Bali yang Menginspirasi Komposer Inggris Benjamin Britten

Mepasah adalah tradisi pemakaman di mana jenazah  dimakamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. Adat Desa Trunyan mengatur tata cara menguburkan jenazah bagi warg Desa Trunyan. Ada tiga kuburan yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda.

 

Halaman Selanjutnya
img_title