Tradisi Bau Nyale, Perayaan Budaya Unik Masyarakat Lombok
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Bau_Nyale_festival.jpg
Tradisi, VIVA Bali – Setiap tahun, masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat, punya cara unik merayakan warisan budaya mereka, Bau Nyale. Tradisi ini berupa perburuan cacing laut (nyale) yang muncul hanya sekali dalam setahun, tepatnya di pantai selatan Lombok, terutama Pantai Seger. Meski terdengar sederhana, Bau Nyale sarat dengan legenda, doa, dan harapan akan berkah hidup.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan ANTARA, asal-usul tradisi ini erat kaitannya dengan kisah Putri Mandalika, seorang tokoh legendaris yang konon memilih menceburkan diri ke laut demi menghindari konflik antar-kerajaan yang ingin meminangnya. Setelah pengorbanan itu, masyarakat percaya tubuh sang putri menjelma menjadi nyale, atau cacing laut berwarna-warni yang muncul setiap tahun. Karena itulah, Bau Nyale bukan hanya pesta rakyat, melainkan juga penghormatan terhadap pengorbanan Putri Mandalika.
Ritual Bau Nyale biasanya berlangsung meriah. Menurut Lombok Dispatch, ribuan orang berkumpul di tepi Pantai Seger sejak dini hari, bersiap dengan jaring atau peralatan sederhana untuk menangkap nyale. Namun, perayaan ini tidak berhenti di laut. Selama festival, digelar berbagai acara budaya seperti peresean (adu ketangkasan dengan rotan), pemilihan Putri Mandalika, hingga pentas seni tradisional.
Festival ini juga dimanfaatkan untuk mendorong pariwisata Lombok. Pemerintah daerah menjadikan Bau Nyale sebagai ikon budaya yang memperkuat identitas lokal sekaligus daya tarik wisata dunia. Dengan begitu, Bau Nyale juga merupakan salah satu cara masyarakat menjaga warisan leluhur sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Menariknya, meski berbasis mitos, Bau Nyale tetap hidup hingga kini karena relevansinya dengan nilai-nilai universal: kebersamaan, penghormatan pada alam, dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Ritual ini mengajarkan bahwa budaya bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana masyarakat menanamkan makna pada kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya, Bau Nyale adalah wujud indah dari harmoni antara manusia, legenda, dan alam. Dari sekadar menangkap cacing laut, lahirlah sebuah perayaan besar yang mengikat masyarakat, menyatukan tradisi, dan menyampaikan pesan tentang pengorbanan serta harapan. Sebuah tradisi yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang, tetapi bagi masyarakat Lombok, Bau Nyale adalah budaya yang tak tergantikan.