Rangkaian Hari Raya Saraswati dari Banyu Pinaruh hingga Pagerwesi
- rri.co.id https://rri.co.id/wisata/824074/ratusan-warga-buleleng-melukat-rayakan-banyu-pinaruh
Budaya, VIVA Bali – Perayaan Hari Raya Saraswati terdiri dari beberapa rangkaian yang memiliki makna mendalam bagi perjalanan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Karena itu, selama beberapa hari, umat Hindu di Bali akan disibukan dengan serangkaian upacara mulai dari Banyu Pinaruh hingga Pagerwesi.
Dilansir dari Jurnal The Meaning of Saraswati Holy Day Celebration in Bali, berikut sederet upacara yang dilakukan oleh umat Hindu di Pulau Dewata setelah Hari Raya Saraswati.
Banyu Pinaruh
Banyu Pinaruh adalah rangkaian dari perayaan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada keesokan harinya, yakni pada hari pertama wuku Sinta atau tepatnya pada Redite atau hari Minggu Paing Sinta.
Banyu Pinaruh berasal dari kata Banyu yang berarti air, dan Pinaruh atau Pangweruh yang berarti pengetahuan. Artinya, prosesi pembersihan kegelapan pikiran atau avidya dengan cara mandi pengetahuan.
Pada saat Banyu Pinaruh, umat Hindu melakukan kegiatan melukat atau pembersihan dengan mandi di tempat yang dipercaya sebagai tempat penyucian, seperti pantai atau sumber mata air lainnya saat matahari terbit.
Maka, pada pagi hari Banyu Pinaruh banyak umat Hindu datang ke pantai di Bali untuk melukat. Saat melukat, mereka membawa sarana persembahyangan. Upakara yang dipersembahkan berupa labaan nasi kuning, yang kemudian akan dinikmati setelah dipersembahkan kepada Tuhan.