Mengungkap Perayaan Hari Raya Saraswati di Bali
- https://pin.it/4XbBwBaZw
Gumi Bali, VIVA Bali – Hari Raya Saraswati adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Hindu, khususnya di Bali. Perayaan ini bukan sekedar ritual, tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.
Saraswati dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Perayaan ini diadakan untuk menghormati Dewi Saraswati yang dianggap sebagai penyimpangan dari pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan.
Sejarah Hari Raya Saraswati berkaitan erat dengan Dewi Saraswati, istri Brahma, yang melambangkan pengetahuan dan kesadaran. Dalam tradisi Hindu, Dewi ini dianggap sebagai pelindung ilmu pengetahuan dan sastra, yang berperan penting dalam membentuk peradaban manusia.
Di Bali, upacara Hari Raya Saraswati biasanya dimulai dengan persiapan di sekolah-sekolah, di mana siswa-siswa melakukan sembahyang. Pura Jagatnatha di pusat kota menjadi salah satu tempat favorit untuk melanjutkan sembahyang setelah upacara di sekolah.
Selama perayaan, semua buku, lontar, dan alat tulis diletakkan di tempat khusus untuk diupacarai. Ritual ini melibatkan pemujaan kepada Dewi Saraswati dengan berbagai sesajen, termasuk bunga, air suci, dan beras kuning, yang melambangkan kesucian dan pengetahuan.
Makna dari perayaan ini sangat dalam, mengingatkan kita akan rasa syukur atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan. Selain itu, perayaan ini juga mengajak kita untuk memikirkan bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan tersebut demi kebaikan umat manusia.
Hari Raya Saraswati bukan sekadar perayaan, tetapi sebagai refleksi spiritual bagi umat Hindu. Melalui perayaan ini, kita diingatkan untuk terus belajar dan menggunakan pengetahuan dengan bijak demi kemajuan dan perdamaian bersama.