Jakarta Tercekik Polusi! Masuk 3 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
- https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-gas-masks-3591394/
Sebagai bentuk pengawasan dan peningkatan informasi publik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi. Platform ini menggunakan data dari 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di seluruh Jakarta, dan diakses melalui website resmi DLH.
Platform ini mengintegrasikan data dari DLH Jakarta, BMKG, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategies, untuk memberikan informasi kualitas udara secara real-time.
Meski pemantauan telah ditingkatkan, pengendalian sumber polusi tetap menjadi tantangan utama. Sumber utama PM2.5 di Jakarta berasal dari kendaraan bermotor, aktivitas industri, pembakaran terbuka, serta faktor meteorologis yang memperparah penumpukan polutan.
Kondisi hari ini menjadi peringatan serius bahwa polusi udara bukan hanya masalah estetika atau kenyamanan, tetapi menyangkut hak dasar atas udara bersih dan kesehatan masyarakat. Pemerintah, pelaku industri, dan warga harus bergerak bersama menuju solusi jangka panjang, mulai dari transportasi berkelanjutan hingga pelarangan pembakaran terbuka dan pemantauan emisi industri.
"Udara bersih adalah hak semua orang, bukan kemewahan," demikian pesan yang digaungkan banyak aktivis lingkungan di tengah lonjakan polusi ini.