Perahu Layar Sangiang Bima, Tradisi Budaya yang Sarat Dengan Nilai Spiritual dan Mistis

Lomba Perahu Layar di Sangiang Kabupaten Bima, NTB
Sumber :
  • Juwair Saddam/ VIVA Bali

Bima, VIVA Bali – Festival Sangiang Api (FSA) tahun 2025 sukses digelar. Pesta rakyat tahunan yang digelar di Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, NTB itu berakhir Minggu malam, 3 Agustus 2025.

Ribuan Masyarakat Padati Festival Sangiang Api di Bima, IKRA Sentil Pemerintah

Lomba Perahu Layar menjadi salah satu daya tarik dalam rangkaian kegiatan FSA. Lomba ini sangat menarik karena mampu memantik animo masyarakat yang tidak sedikit.

Ribuan masyarakat tumpah ruah di pinggir pantai menyaksikan Lomba Perahu Layar. Pengunjung bukan hanya dari Bima, tapi juga berasal dari Dompu, Sumbawa, Lombok hingga wisatawan mancanegara. 

Dampak Kendala Operasional di Selat Buton, PELNI Bima Batalkan 600 Tiket Pelayaran KM Tilongkabila

Selain ajang olahraga dan hiburan, Lomba Perahu Layar juga sebagai wadah untuk melestarikan budaya yang telah turun-temurun diwariskan. Tidak heran, kompetisi Perahu Layar sudah menjadi tradisi yang masih terjaga di Sangiang. 

Lomba ini tidak hanya menantang kemampuan fisik, tetapi juga keterampilan dalam mengendalikan perahu dari terpaan angin dan gelombang. 

Ibunya Meninggal, Pemuda 19 Tahun di Bima Gantung Diri Karena Depresi

Perahu Layar bukan sekadar kompetisi perahu cepat, tetapi sebuah peristiwa budaya yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan mistis yang kuat. Ada mitos beredar jika perahu yang dilombakan biasanya sudah diisi oleh kekuatan supranatural.

Menariknya, lomba ini sangat bergengsi karena melibatkan orang-orang penting seperti pengusaha, pejabat hingga anggota dewan sebagai pemilik perahu. Tidak heran, Perahu Layar jadi ajang pertaruhan nama besar. Gengsinya tinggi. Euforianya hampir sama dengan pemilihan kepala desa.

Halaman Selanjutnya
img_title