Perahu Layar Sangiang Bima, Tradisi Budaya yang Sarat Dengan Nilai Spiritual dan Mistis

Lomba Perahu Layar di Sangiang Kabupaten Bima, NTB
Sumber :
  • Juwair Saddam/ VIVA Bali

Di balik serunya event ini, Perahu Layar merefleksikan nilai kebersamaan dan kekompakan. Seluruh warga ikut ambil bagian, mulai dari menyiapkan perahu hingga mendukung selama jalannya lomba. 

Fun Run dan Bike Tour Festival Sangiang Api 2025 Libatkan 26 Fisioterapis

"Mereka bukan cuma datang nonton, bahkan ada juga yang bawa makanan hingga uang untuk para pemilik perahu," ujar pria yang akrab disapa Ayang ini.

Menurut dia, Perahu Layar sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Wera khususnya Sangiang. Bukan sekadar untuk dilombakan, tetapi sudah dianggap sebagai anggota keluarga. Perahu dirawat dan dijaga layaknya anak sendiri.

Kasaro Project Keliling Bima, Mengenalkan Budaya Lewat Musik dan Pentas Seni

"Perahu ini saya anggap seperti anak sendiri. Selesai kompetisi, perahu ini tetap kami jaga dan rawat setiap saat," ujarnya.

Sementara Ketua Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA), Prof H Muhtar mengatakan, semaraknya perlombaan Perahu Layar patut diapresiasi. Ribuan masyarakat berbondong-bondong ke Sangiang hanya untuk menyaksikan lomba Perahu Layar.

Ribuan Masyarakat Padati Festival Sangiang Api di Bima, IKRA Sentil Pemerintah

"Ini luar biasa. Kami tidak menyangka animo masyarakat bisa sebanyak ini," ujarnya. 

Kegiatan Lomba Perahu Layar diharapkan dapat menarik minat lebih banyak peserta dan pengunjung pada tahun-tahun mendatang. Dia memastikan, tahun depan FSA akan lebih meriah dengan beragam event.

Halaman Selanjutnya
img_title