Korban Penyekapan di Banyuwangi Akhirnya Lapor Polisi: Kami Ditangkap Tapi Bukan ke Kantor Polisi!

Ilustrasi borgol polisi
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Bali –Setelah sempat menenangkan diri, korban penyekapan 8 orang tidak dikenal yang mengaku sebagai polisi akhirnya melapor ke Polsek Wongsorejo. Korban membawa peristiwa yang dialami tersebut ke ranah hukum, guna mencari tahu identitas sebenarnya dari pelaku penyekapan yang mereka alami tersebut. 

Ritual Ngelukat dan Air Mata, Ketika Banyuwangi Ethno Carnival Jadi Simbol Ketabahan

AA bersama A alias R akhirnya mendatangi Polsek Wongsorejo untuk membuat laporan resmi atas peristiwa yang dialaminya. Minggu, 13 Juli 2025. 

Warga Desa Watukebo tersebut merasa tidak tenang karena hingga saat ini 8 orang pelaku penyekapan yang mengaku sebagai polisi masih belum diketahui identitas sebenarnya. 

Siapa 8 Pelaku Penyekapan 3 Warga Desa Watukebo? Oknum Polisi, Pecatan Polisi atau Orang yang Mengaku Polisi?

Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan melalui Kanit Reskrim Polsek Wongsorejo Aipda Oktorio Wisnu Pradana membenarkan laporan korban tersebut ke polisi. 

“Benar (korban laporan polisi) dan baru saja kita terima. Sekarang (laporan polisi) sedang kami proses karena laporannya resminya baru dilakukan (oleh korban),” ujar Kanit Reskrim Polsek Wongsorejo, Aipda Oktorio Wisnu Pradana pada Bali.viva.co.id. 

Pelaku Penyekapan yang Mengaku Polisi Kuras Uang Korban, 8 Juta Raib dan 40 Juta Batal Ditransfer

Peristiwa ini bermula saat 3 orang warga Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tiba-tiba ditangkap oleh 8 orang tidak dikenal yang mengaku sebagai polisi. 

Usai ditangkap dengan dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu, AA serta A alias R dan Y kemudian dibawa pergi dengan menggunakan sebuah mobil jenis innvoa reborn. 

Halaman Selanjutnya
img_title