Jaga Kondusifitas, Pemkot Denpasar Tekankan Sinergi Aparat dan Adat
- Dok. Humas Pemkot Denpasar/ VIVA Bali
Denpasar, VIVA Bali –Pemerintah Kota Denpasar menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Pulau Dewata, khususnya wilayahnya. Langkah tegas diambil dengan memperkuat peran adat dan menolak segala bentuk organisasi yang mengedepankan premanisme.
Hal ini ditegaskan dalam rapat koordinasi antara Pemerintah Kota Denpasar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, serta Forum Perbekel Lurah se-Kota Denpasar di Kantor Walikota Denpasar, Senin (5/5/2025).
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan bahwa pemerintah telah memiliki aparat resmi seperti TNI/Polri yang terstruktur hingga tingkat bawah untuk menjaga kamtibmas. Selain itu, Bali memiliki kearifan lokal dengan adanya Pecalang yang turut menjaga keamanan di tingkat adat, serta Linmas di tingkat desa/kelurahan.
"Pada prinsipnya kami mendukung aparat resmi untuk menjaga kamtibmas, serta dengan memperkuat adat dengan tegas tidak mentoleransi organisasi apapun yang meresahkan masyarakat serta mengedepankan premanisme dan tidak mencerminkan adat dan kearifan lokal Bali," tegas Jaya Negara.
Senada dengan hal tersebut, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, menyatakan bahwa organisasi yang tidak sesuai dengan kearifan lokal Bali dan cenderung premanisme tidak memiliki tempat di Bali. Mengingat budaya masyarakat Bali dan citra pariwisata yang dijunjung tinggi, hal tersebut dinilai tidak relevan.
"Di Bali kita sudah punya pecalang, sebagai otoritas untuk menjaga keamanan secara adat, selain itu juga sudah ada Sipandu Beradat, jadi saya kira Bali tidak memerlukan bantuan keamanan dari organisasi lain, karena sudah sangat kompleks di semua lini," ujarnya.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Mohammad Iqbal Simatupang, menegaskan kesiapan pihaknya untuk bersinergi dalam menjaga kamtibmas di Kota Denpasar. Ia pun menyatakan bahwa Polri tidak akan mentoleransi aksi premanisme.