Pro Kontra Split Bill dalam Hubungan Romantis, Power atau Cinta?

Ilustrasi Splitbill dengan pasangan
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/man-woman-enjoy-using-credit-cards-shopping_10726945.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Fenomena split bill dalam pacaran kerap menjadi topik hangat di media sosial maupun kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian orang, membagi tagihan adalah simbol keadilan dan kesetaraan. Namun, ada juga yang menilai praktik ini bisa menyiratkan makna lebih dalam—apakah ini bentuk "power", atau justru bentuk "cinta"?

Minuman Herbal yang Ampuh Menurunkan Kolesterol

 

Dalam hubungan modern, membayar tagihan tidak hanya soal jumlah uang, tetapi juga nilai emosional dan makna sosial di baliknya.

Waroeng Bernadette Destinasi Kuliner Autentik di Seminyak Bali

 

Split Bill Sebagai Bentuk Power

Jelajahi Cita Rasa Asli Mexico City Tanpa Keluar Negeri di Motel Mexicola Seminyak

 

Ketika pasangan memutuskan untuk membagi biaya untuk barang-barang mahal seperti liburan, gadget, atau hadiah ulang tahun yang eksklusif, maka split bill dalam pacaran bisa menunjukkan adanya dominasi finansial pasangan.

 

Dalam situasi seperti ini, orang yang mampu membayar barang tersebut memiliki kendali lebih besar, karena ia menentukan pengeluaran dan meminta pasangan ikut menanggungnya. Di sinilah dominasi finansial pasangan bisa muncul secara halus—seakan memberi kesan bahwa yang tidak mampu ikut, tidak layak menikmati.

 

Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan dalam komitmen finansial sehat, karena satu pihak merasa terbebani untuk mengejar standar yang ditentukan pasangannya. Dalam jangka panjang, praktik seperti ini bisa menimbulkan tekanan emosional dalam hubungan romantis dewasa.

 

Split Bill Sebagai Bentuk Cinta

 

Berbeda halnya ketika membagi tagihan untuk makan siang, kopi, atau ongkos nonton film. Di sini, split bill dalam pacaran justru bisa menjadi tanda dukungan emosional pasangan. Ini menunjukkan bahwa keduanya saling berbagi, bukan karena terpaksa, tapi karena ingin menunjukkan keterlibatan dan perhatian.

 

Dengan saling berbagi biaya dalam hal kecil, pasangan bisa membangun komitmen finansial sehat yang tidak didasari pamrih atau tuntutan. Justru dalam hal-hal sederhana inilah cinta seringkali terlihat nyata. Tidak melulu harus mahal, kadang secangkir kopi yang dibagi dua lebih bermakna daripada hadiah ratusan ribu.

 

Hal ini juga mencerminkan dukungan emosional pasangan yang kuat—bukan sekadar romantisme instan, tapi upaya nyata untuk menjaga keseimbangan dan saling menghargai dalam hubungan romantis dewasa.

 

Secara sosial, masih ada ekspektasi bahwa laki-laki harus membayar lebih dalam hubungan. Namun dalam konteks modern, pasangan yang menjalani hubungan romantis dewasa lebih fokus pada saling menghormati dan mendukung, termasuk dalam hal keuangan.

 

Perempuan yang ikut membayar bukan berarti kehilangan nilai cintanya, justru bisa memperlihatkan kemandirian perempuan modern. Di sisi lain, laki-laki yang tidak selalu membayar bisa menunjukkan bahwa ia memandang pasangannya setara dan tidak ingin memegang kendali penuh.

 

Dalam dunia modern, kemandirian perempuan modern menjadi sorotan dalam diskusi soal keuangan dalam hubungan. Banyak perempuan memilih ikut membayar karena ingin dihargai sebagai individu yang mandiri. Mereka tidak ingin dilihat hanya sebagai pihak yang menerima.

 

Kemandirian perempuan modern membuat mereka ingin berada dalam hubungan yang setara, termasuk dalam hal keuangan. Bagi mereka, split bill dalam pacaran bukan berarti cinta berkurang, tapi bentuk dari kesadaran untuk tumbuh bersama secara adil.

 

Namun, penting untuk membedakan antara kesetaraan dan dominasi finansial pasangan. Bila pembagian biaya terasa tidak adil atau menekan, maka nilai cinta dalam hubungan bisa terganggu.

 

Mana yang Lebih Baik?

 

Tidak ada jawaban mutlak. Yang penting adalah komunikasi terbuka dan kesepakatan bersama. Jika salah satu pihak merasa tertekan dengan sistem pembagian yang ada, maka perlu ada evaluasi. Keseimbangan dalam komitmen finansial sehat sangat penting agar tidak timbul rasa tidak enak hati atau dominasi yang merusak.

 

Dalam hubungan, tidak ada aturan baku soal siapa yang harus membayar. Namun, penting untuk menyadari bahwa di balik tagihan yang dibayar bersama, bisa tersembunyi makna kekuasaan atau justru bentuk kasih sayang.

 

Praktik split bill dalam pacaran bisa menjadi wujud dukungan emosional pasangan, tapi juga bisa menunjukkan dominasi finansial pasangan, tergantung pada konteksnya. Oleh karena itu, komunikasi terbuka, saling menghargai, dan membangun komitmen finansial sehat adalah kunci utama menjaga keseimbangan dalam hubungan romantis dewasa.

 

Dengan begitu, kemandirian perempuan modern dan nilai cinta yang tulus bisa berjalan berdampingan tanpa saling mendominasi.