Permainan Tradisional sebagai Warisan, Gobak Sodor, Engklek, dan Egrang Kembali Dihidupkan di Sekolah
- https://www.kebudayaanbetawi.com/1964/permainan-rakyat-atau-permainan-anak-tradisional/
Tradisi, VIVA Bali –Di tengah derasnya arus globalisasi dan dominasi permainan digital, permainan tradisional Indonesia seperti gobak sodor, engklek, dan egrang mulai kembali mendapatkan tempat di sekolah-sekolah. Program ini merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan budaya bangsa sekaligus sarana pendidikan karakter bagi generasi muda.
Permainan tradisional tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Gobak sodor misalnya, mengajarkan kerja sama, strategi, dan sportivitas. Engklek melatih keseimbangan, ketelitian, dan konsentrasi, sementara egrang melatih ketangkasan serta keberanian anak dalam menghadapi tantangan.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), permainan tradisional kini dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun pembelajaran tematik di sejumlah sekolah dasar. Langkah ini sejalan dengan program Merdeka Belajar yang mendorong pembelajaran berbasis pengalaman dan penguatan karakter.
Selain itu, berbagai daerah juga aktif menggelar festival permainan rakyat, di mana anak-anak diajak untuk mengenal kembali ragam permainan tradisional Nusantara. Upaya ini tidak hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga menjadi alternatif sehat dari ketergantungan gawai yang semakin meningkat di kalangan anak.
Pakar pendidikan budaya menyebut bahwa permainan tradisional adalah media efektif untuk menanamkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan sportivitas. Di samping itu, aktivitas fisik dalam permainan tradisional dapat mendukung kesehatan dan perkembangan motorik anak.
Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan permainan tradisional Indonesia tidak hanya bertahan sebagai kenangan masa lalu, tetapi juga tetap hidup dan berkembang sebagai bagian dari identitas generasi mendatang.