Pasola, Tradisi Perang Kuda yang Menjadi Simbol Kearifan Lokal Sumba

Atraksi saat proses Pasola
Sumber :
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pasola.jpg

Tradisi, VIVA Bali – Ketika berbicara tentang Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, kita tidak bisa lepas dari tradisi Pasola. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan adu kuda dan lembing, tetapi juga ritual sakral yang sarat makna. Setiap tahun, antara Februari hingga Maret, ribuan masyarakat dan wisatawan berbondong-bondong menyaksikan perhelatan unik ini. Lalu, apa sebenarnya makna di balik Pasola yang menjadi identitas masyarakat Sumba?

Asal Usul dan Filosofi Pasola

Menyusuri Savana Puru Kambera, Padang Rumput Eksotis di Pulau Sumba

Kata Pasola berasal dari bahasa Sumba, di mana “pa” berarti permainan dan “sola” atau “hola” berarti tombak. Menurut penelitian yang dikutip dalam Triwikrama: Jurnal Multidisiplin Ilmu Sosial (Sejati & Ribawati, 2025), tradisi ini berawal dari legenda cinta seorang perempuan bernama Rabu Kaba yang memicu konflik dua suku. Konflik tersebut kemudian diselesaikan melalui ritual nyale (pencarian cacing laut) yang dilanjutkan dengan Pasola.

Ritual ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dalam sistem kepercayaan Marapu serta doa untuk kesuburan tanah dan hasil panen. Darah yang tumpah dalam arena diyakini menjadi simbol keberkahan bagi lahan pertanian.

Tahapan Ritual yang Sakral

Marapu Tradisi Leluhur Sumba yang Jaga Harmoni Manusia, Alam, dan Roh

Pasola tidak dilakukan sembarangan. Ada tahapan-tahapan yang harus dilewati, mulai dari penentuan tanggal berdasarkan tanda alam, pencarian nyale, hingga prosesi puncak. “Tradisi pasola biasanya dilaksanakan dengan cara dua kelompok saling menunggangi kuda dan melempar lembing satu sama lain,” dikutip dalam jurnal yang sama.

Setiap aturan adat wajib dipatuhi, seperti larangan memakai kain merah atau menyerang lawan yang sudah jatuh. Semua ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai kearifan lokal yang menjaga harmoni masyarakat.

Halaman Selanjutnya
img_title
Tradisi Pasola di Sumba yang Penuh Makna dan Adrenalin