Pendapatan Merosot, Belanja Pemkab Lombok Timur Malah Melonjak
- Amrullah/ VIVA Bali
Lombok Timur, VIVA Bali – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur menyampaikan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Penyampaian dilakukan dalam Rapat Paripurna II Masa Sidang I DPRD Lombok Timur yang dihadiri unsur Forkopimda serta jajaran OPD. Pada Rabu 24 September 2025.
Wakil Bupati Lombok Timur Muhammad Edwin Hadiwijaya menegaskan perubahan ini disusun setelah evaluasi pelaksanaan APBD semester pertama. Ia menyebut penyesuaian anggaran juga untuk menyelaraskan arah kebijakan daerah dengan program pemerintah pusat dan provinsi.
"Rancangan perubahan ini kami siapkan agar tetap mendukung prioritas nasional Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden," kata Edwin.
Dalam dokumen tersebut, pendapatan daerah direncanakan Rp3,436 triliun. Jumlah ini turun Rp9,95 miliar dari target awal Rp3,446 triliun, terutama karena PAD berkurang 19,22 persen akibat perubahan nomenklatur retribusi BLUD Puskesmas.
Di sisi lain, belanja daerah justru meningkat. Anggarannya naik 10,3 persen menjadi Rp3,457 triliun dari semula Rp3,422 triliun.
"Kenaikan paling banyak terjadi pada belanja operasi, sementara belanja modal turun karena efisiensi DAK di Dinas Pekerjaan Umum," jelasnya.
Alokasi terbesar tetap diarahkan untuk sektor pendidikan sebesar Rp1,134 triliun. Selain itu, kesehatan memperoleh Rp800 miliar dan pekerjaan umum serta penataan ruang mencapai Rp751 miliar.
"Untuk sektor pilihan seperti pertanian, pariwisata, dan kelautan, kami sediakan Rp209 miliar," tambah Edwin.
Defisit anggaran akan ditutup melalui pemanfaatan SILPA 2024 sebesar Rp53 miliar. Selain itu, Pemkab juga mengandalkan pinjaman dari BLUD RSUD Raden Soedjono Selong senilai Rp56 miliar.
Wakil bupati berharap pembahasan perubahan APBD bersama DPRD dapat berjalan lancar hingga tahap pengesahan. Ia menegaskan tujuan akhir dari perubahan ini adalah percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Harapan kami, proses ini bisa selesai tanpa hambatan sehingga manfaatnya segera dirasakan masyarakat Lombok Timur," pungkas Edwin.