Tung Tung Sahur, Balerina Capucina, Itu Nama Karakter? Atau Itu Apa? Berikut Penjelasannya!
- Sumber: Sketchfeb Link: https://images.app.goo.gl/9TCBb9GWpuHqK5e78
Lifestyle, VIVA Bali –Tung tung sahur, Balerina capucina, Brr Brr Patapim dan masih banyak lagi, yakin banget kalian pasti akhir-akhir ini sering banget denger nama-nama itu dimedia sosial terutama platform Tiktok kan? Itu sebenernya apa sih dan kenapa nama sama bentuknya itu aneh-aneh dan gak jelas? Yuk simak lebih lengkapnya!
Itu Apa? Dan Bagaimana itu Bisa Tercipta?
Jadi guys, itu adalah nama karakter yang dari hasil kombinasi gambar di AI. Lalu fenomena ini juga ada sebutannya, di kenal dengan “Italian Brain Rot”. Ini adalah sebuah trend meme absurd yang muncul pada awal 2025. Yang menggunakan karakter-karakter aneh itu ditambah dengan narasi suara beraksen italia yang aneh dan tidak masuk akal.
Karakter-karakternya sendiri sering kali merupakan gabungan dari hewan, benda sehari-hari. Dan elemen lainnya, yang menciptakan visual absurd dan humor yang post-ironis. Seperti misalnya karakter yang terkenal Balerina Capucina digambarkan dengan penali balet berkepala cangkir capucino, lalu ada juga Bombardilo Crocodilo yang merupakan kombinasi antara buaya dan pesawat tempur. Aneh banget kan? Dan saat kita menonton hal-hal aneh tidak masuk akal seperti ini ternyata ada dampaknya, dan dampaknya di sebut sebagai Brain Rot. Brain Rot ini mengacu pada penurunan mentalakibat konten yang tidak bermanfaat. Benar meski hanya sebuah hiburan berupa meme absurd namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal semacam ini tetap memiliki dampak negative apalagi untuk jangka panjang.
Dampak Jangka Panjang dari Brain Rot
Nah seperti yang dibahas sebelumnya istilah Brain Rot sendiri digunakan untuk menggambarkan penururnan fungsi kognitif akibat konsumsi konten digital yang berlebihan dan tidak menantang. Menurut Newport Inatitute, dampaknya bisa beripa kesulitan dalam mengorganisir informasi, memecahkan masalah, membuat keputusan danmengingat informasi.
Ngerii banget dan ditambah lagi di era sekarang kebiasan sepeti “doomscroling” atau menghabiskan waktu bejam-jam untuk menelusuri berita atau hal-hal random dapat menyebabkan kecemasan, stres dan depresi. Hal ini juga menunjukkan bahwa media sosial dapat mengurangi materi abu-abu di otak, memperpendek rentan perhatian, melemahkan memori dan menggau fungsi kognitiif inti. Berlama-lama bermain media social dan efek Brain Rot dari konten yang tidak mendidik sendiri sudah seburuk itu, apalagi jika kita melakukan keduanya secara terus menurut. Bermain media sosial dan yang kita lihat adalah hal-hal absurd dan aneh yang sangat tidak mendidik. Wahh bisa-bisa fatal banget kan dampaknya.
Trus apakah hal semacam ini tidak bisa diatasi? Kalau bisa bagaimana caranya?
Kurangi konten yang tidak mendidik! efek brain rot tidak main-main
- Sumber: Bark.us Link: https://images.app.goo.gl/piK1Jw3krEMkkGw19
Berikut Cara Mengatasi Brain Rot di Era Sekarang
Terkadang FYP itu ada bedasarkan hal-hal yang biasa kita lihat atau yang akun yang sering berinteraksi dengan kita. Jadi supaya hal-hal seperti itu tidak tiba-tiba muncul dan membuat kita lebih jauh melihatnya, buat pola pada media sosial, seperti perbanyak menfollow akun-akun yang kiranya lebih bermanfaat, lalu segera skip jika ada video-video absurd dan yang sejenisnya. Kurangi juga waktu untuk bermain ponsel dan lebih perbanyak kegiatan lainnya, dan jika bisa sesekali benar-benar ambil waktu buat tanpa perangkat digital.