Bukan Sekadar Hiburan, Permainan Tradisional Asah Kecerdasan Interpersonal Anak
- Source image: https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/inspirasi/permainan-tradisional
Lifestyle, VIVA Bali –Banyak orang tua mengenang masa kecilnya dengan permainan tradisional yang penuh tawa dan kebersamaan. Namun, di tengah kemajuan teknologi yang serba digital, permainan ini mulai tergeser oleh gim daring dan hiburan layar. Padahal, permainan tradisional tidak hanya menyenangkan, tetapi juga punya peran penting dalam perkembangan kecerdasan sosial anak.
Permainan seperti petak umpet, engklek, bentengan, atau gobak sodor bukan sekadar sarana hiburan. Aktivitas ini menuntut interaksi langsung antar anak, kerja sama, kemampuan memahami aturan, hingga mengelola konflik secara alami. Ini menjadi dasar bagi tumbuhnya kecerdasan interpersonal anak sejak dini.
Mengapa Permainan Tradisional Penting bagi Anak
Berbeda dengan permainan digital yang cenderung individual, permainan tradisional mengajarkan anak untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan memahami perasaan orang lain. Aktivitas ini menstimulasi empati, kesabaran, serta keterampilan menyelesaikan masalah bersama.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Early Childhood Education, permainan tradisional mampu meningkatkan kemampuan sosial dan emosional anak melalui interaksi aktif dan partisipatif. Anak belajar memahami peran, mengikuti aturan main, serta menyelaraskan diri dengan teman sebaya.
Permainan ini juga mendorong anak untuk lebih aktif secara fisik dan mental. Mereka diajak berpikir cepat, menyusun strategi, sekaligus membangun kedekatan emosional yang sulit tergantikan oleh teknologi.