Apakah Atap Asbes Berbahaya? Fakta Kesehatan dan Perbandingannya dengan Atap Seng
- Sumber https://www.istockphoto.com/id/foto/atap-asbes-gm454197319-25902713
Sebaliknya, atap seng cenderung lebih panas saat siang dan lebih berisik saat hujan. Tetapi kekurangan ini bisa diatasi dengan menambahkan lapisan insulasi atau plafon untuk mengurangi efek panas dan suara (EPA, 2021: epa.gov). Dalam hal ini, seng memberikan solusi yang lebih aman secara jangka panjang, terutama untuk keluarga dengan anak-anak atau lansia.
Dari segi umur pakai, baik atap asbes maupun atap seng memiliki ketahanan yang cukup baik. Namun, seng yang dirawat dengan baik bisa bertahan hingga 20–25 tahun, dan material logamnya bisa didaur ulang sepenuhnya—menjadikannya lebih ramah lingkungan (EPA, 2021: epa.gov).
Sebaliknya, asbes bekas sulit ditangani karena tidak boleh dibakar atau dibuang sembarangan. Bahkan di banyak negara, pembuangan asbes diatur sangat ketat karena berpotensi mencemari lingkungan sekitar (International Ban Asbestos Secretariat, 2022: ibasecretariat.org).
Penting untuk dicatat bahwa lebih dari 60 negara di dunia telah melarang penggunaan semua bentuk asbes, termasuk Jepang, Australia, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa (WHO, 2021: who.int). Sayangnya, Indonesia belum memberlakukan larangan total, meskipun risiko kesehatannya sudah terbukti secara ilmiah.
Bila Anda memiliki rumah dengan atap asbes, khususnya yang sudah berusia di atas 10 tahun, pertimbangkan untuk segera menggantinya. Pembongkaran asbes harus dilakukan oleh profesional yang memakai alat pelindung khusus untuk mencegah paparan serat ke udara (CDC, 2020: cdc.gov). Jangan mencoba melepasnya sendiri karena risiko terpapar sangat tinggi.
Atap asbes memang murah dan kuat, namun bahayanya terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan. Ia bisa menyebabkan penyakit paru-paru yang serius bahkan mematikan, dan paparan jangka panjang sangat berisiko bagi semua penghuni rumah. Sebaliknya, atap seng lebih aman secara medis dan bisa dikelola dengan solusi teknis untuk mengatasi kelemahannya. Dalam hal perlindungan jangka panjang terhadap keluarga dan lingkungan, atap seng jelas lebih unggul.