Benarkah Mengikat Rambut Bikin Rontok? Ini Faktanya
- https://www.freepik.com/free-photo/back-view-woman-tying-her-hair_33754679.htm
Gaya Hidup, VIVA Bali – Mitos soal rambut rontok akibat terlalu sering diikat ternyata punya dasar ilmiah. Jika gaya pengikatan dilakukan secara ketat dan berulang, risiko kerontokan serius bukan sekadar mitos.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut traction alopecia, yakni kerontokan rambut yang diakibatkan oleh tarikan terus menerus pada folikel rambut. Menurut Healthline, gaya rambut seperti ponytail ketat, sanggul, atau kepang yang memberi tekanan berulang pada akar rambut dapat menyebabkan kerusakan folikel dan rambut rontok dengan risiko permanen bila kondisi ini dibiarkan terlalu lama.
Sementara Verywell Health menyatakan, traction alopecia paling sering terjadi di sekitar garis rambut, dengan tanda awal berupa kemerahan, bengkak folikel rambut, bahkan bisul.
Untuk mencegahnya, penting mempraktikkan gaya mengikat rambut yang lebih lembut. Misalnya menghindari gaya terlalu kencang, mengubah posisi ikatan secara berkala, serta memilih scrunchie berbahan kain lembut dibanding karet elastis. Vogue menyarankan, gunakan scrunchie dari satin dan hindari mengikat rambut saat masih basah karena rambut sangat rentan saat itu.
- Benar: Mengikat rambut terlalu sering dengan kuat bisa menyebabkan kerontokan melalui mekanisme traction alopecia.
- Tindakan pencegahan: Longgarkan gaya ikat, variasikan posisi ikatan, dan hindari saat rambut masih basah. Kulit kepala dan rambut tetap sehat bisa dicapai dengan cara-cara sederhana ini.