Ketahanan Pangan Tak Melulu Harus Nasi
- https://www.freepik.com/free-photo/assortment-common-food-allergens-people_33757336.
Gaya Hidup, VIVA Bali –Buat orang Indonesia, ada ungkapan yang sudah sangat akrab: “belum makan kalau belum makan nasi.” Padahal, kalau mau jujur, Nusantara punya segudang sumber pangan yang nggak kalah bergizi dan pastinya bikin kenyang.
Sebuah penelitian terbaru dari mengungkap fakta menarik: ternyata singkong, jagung, dan ubi jalar adalah tiga tanaman pangan yang produksinya paling tinggi di Indonesia. Bayangkan, 55% provinsi menghasilkan singkong sebagai tanaman utama, 36% jagung, dan 9% ubi jalar. Jadi sebenarnya, kita punya cadangan sumber karbohidrat alami selain nasi yang melimpah banget!
Makanan Lokal yang Lebih dari Sekadar Makanan
Kalau ditanya soal makanan khas daerah, pasti banyak yang langsung menyebut rendang, sate, atau gudeg. Tapi kuliner tradisional kita nggak berhenti di situ. Ada nasi jagung dari Jawa Timur, peyeum khas Jawa Barat, sampai petatas di Papua. Bahkan beberapa makanan tradisional punya makna khusus dalam upacara adat, seperti jenang yang jadi bagian dari ritual budaya jawa.
Artinya, setiap suapan makanan lokal bukan cuma soal rasa, tapi juga identitas dan sejarah panjang masyarakatnya.
Kenapa Harus Peduli?
Masalahnya, banyak resep tradisional mulai tergeser oleh kuliner asing yang lebih populer. Ditambah lagi, mindset “pakai nasi biar kenyang” bikin keberagaman pangan agak seret. Padahal, kalau kita mau lebih terbuka, kuliner berbahan dasar singkong, jagung, dan ubi bisa jadi alternatif sehat sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Contohnya, olahan modern seperti kue dari ampas tahu bisa jadi inovasi seru. Selain mengurangi limbah, juga bikin makanan tradisional lebih relevan dengan gaya hidup kekinian.
Peluang Besar di Era Digital
Generasi muda sebenarnya punya peran penting. Dengan kreativitas dan akses ke media sosial, kuliner lokal bisa naik kelas jadi tren kekinian. Bayangkan kalau “comro” atau “nasi jagung” bisa viral kayak tren Korean food? Pastinya, makanan lokal bisa makin dicintai, bukan hanya jadi warisan budaya yang pelan-pelan terlupakan.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Mulai dari hal sederhana seperti berani mencoba makanan pokok selain nasi. Penting juga untuk mendukung UMKM kuliner lokal dengan membeli produk mereka. Kemudian diikuti dengan promosi makanan khas daerah di media sosial
Karena pada akhirnya, melestarikan kuliner Nusantara bukan cuma soal menjaga tradisi, tapi juga langkah nyata untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di masa depan.