Langkah Penting untuk Mencegah Infeksi Cacing pada Kelompok Berisiko
- https://www.freepik.com/free-photo/portrait-girl-sitting-gray-sofa-having-sever-pain-stomach_3866107.htm
Kesehatan, VIVA Bali – Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah yakni Soil-transmitted helminths atau STH merupakan salah satu jenis infeksi paling umum yang dialami manusia. Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, penyakit ini disebabkan oleh sekelompok parasit yang dikenal sebagai cacing, termasuk cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang.
Menurut WHO, masyarakat yang hidup dalam kemiskinan merupakan kelompok paling rentan terinfeksi, dan kondisi ini dapat mengganggu status gizi karena dapat menyebabkan perdarahan dalam yang berujung pada kehilangan zat besi dan anemia, kemudian menimbulkan peradangan dan sumbatan pada usus, memicu diare, serta menghambat penyerapan, pencernaan, dan pemanfaatan zat gizi.
Cara penularan cacing
Dilansir dari NHS, berikut beberapa cara penularan cacing.
- Menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi telur cacing, terutama jika penderita tidak mencuci tangan
- Menyentuh tanah atau menelan air atau makanan yang mengandung telur cacing, terutama di daerah tanpa toilet modern atau sistem pembuangan limbah yang baik
- Berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung cacing
- Makan daging sapi, babi, atau ikan air tawar yang mentah atau setengah matang dan mengandung larva cacing, risikonya lebih tinggi di tempat dengan standar kebersihan makanan yang buruk
Pencegahan
Langkah pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari infeksi STH pada kelompok berisiko. Kendati demikian, solusi jangka panjang terhadap infeksi ini perlu mencakup berbagai faktor lain, termasuk peningkatan akses air bersih, sanitasi, dan kebersihan.
Lebih spesifik, untuk mencegah penularan cacing, cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan, serta setelah menyentuh tanah atau menggunakan toilet, minum air kemasan atau air yang sudah direbus di daerah berisiko tinggi, cuci bersih buah dan sayuran yang ditanam di kebun, beri obat cacing rutin pada anjing dan kucing peliharaan, serta segera buang kotoran anjing atau kucing ke tempat sampah.
WHO merekomendasikan pemberantasan cacing dengan menggunakan albendazole dosis tunggal 400 mg atau mebendazole 500 mg secara tahunan atau dua kali setahun, direkomendasikan sebagai intervensi kesehatan masyarakat untuk semua remaja putri yang tidak sedang hamil dan wanita usia subur yang tinggal di wilayah dengan prevalensi dasar infeksi STH 20 persen atau lebih pada kelompok tersebut, dengan tujuan mengurangi beban cacing akibat STH.
Pemberian dua kali setahun atau biannual direkomendasikan jika prevalensi dasarnya lebih dari 50 persen.
