Menemukan Ketenangan, Tren Slow Living Untuk Jiwa yang Sehat
- https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-minum-kopi-di-bawah-sinar-matahari-3764195/
Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, muncul sebuah tren yang menawarkan pendekatan berbeda: slow living atau hidup perlahan. Konsep ini bukan tentang kemalasan, melainkan tentang kesadaran untuk menjalani hidup dengan lebih tenang, bermakna, dan terhubung dengan diri sendiri serta lingkungan.
Apa Itu Slow Living Dan Mengapa Populer
Slow living adalah filosofi gaya hidup yang menekankan pada perlambatan aktivitas, peningkatan kesadaran, dan apresiasi terhadap momen saat ini. Laman gaya hidup internasional seperti Vogue Living, dikutip dari artikel tentang tren slow living, menjelaskan bahwa tren ini muncul sebagai respons terhadap budaya "selalu sibuk" yang dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik.
Praktik slow living mencakup berbagai hal-misalnya, makan dengan penuh kesadaran, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang terkasih, mengurangi konsumsi berlebih, dan lebih terhubung dengan alam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
Dampak Slow Living Pada Kesehatan Mental Dan Fisik
Mengadopsi prinsip slow living dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kesehatan mental dan fisik. Laman kesehatan seperti Healthline, dikutip dari penjelasan tentang manfaat slow living, menyatakan bahwa gaya hidup ini dapat membantu mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan gejala depresi.