Zaenab Sebut Data Kemiskinan Ekstrem Labuan Lombok Terlalu Tinggi, Warga Banyak yang Berpenghasilan

Kepala Desa Labuan Lombok Zaenab Maesaro
Sumber :
  • Amrullah/VIVA Bali

Lombok Timur, VIVA Bali – Kepala Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Zaenab, mempertanyakan akurasi data kemiskinan ekstrem yang dikutip pemerintah pusat dan Ketua PKK NTB. Menurutnya, angka yang dirilis jauh dari kondisi nyata di lapangan.

Universitas Hamzanwadi Gandeng BTPN Syariah Buka Peluang Karier Mahasiswa dan Alumni

“Data menyebut lebih dari 1.000 warga kami masuk kategori miskin ekstrem. Padahal, satu kepala keluarga terdiri dari suami, istri, dan tiga anak, yang semuanya dihitung terpisah. Jadi seolah-olah satu KK dihitung lima orang miskin ekstrem,” ujar Zaenab, kepada VIVA Bali. Sabtu 23 Agustus 2025.

Zaenab menegaskan, jika melihat langsung kondisi masyarakat, banyak keluarga sebenarnya memiliki potensi ekonomi, khususnya dari sektor perikanan yang menjadi mata pencaharian utama warga.

DPMD dan Inspektorat Lotim Perketat Pengawasan, Penyimpangan Dana Desa Terus Ditekan

Hasil verifikasi di lapangan menunjukkan sebagian besar anggota keluarga yang tercatat miskin ekstrem sebenarnya aktif bekerja dan memiliki penghasilan dari laut. Kondisi ini membuat jumlah warga miskin ekstrem terlihat jauh lebih tinggi dibanding realitas.

Meski data dianggap tidak akurat, Zaenab menilai ada sisi positif dari perhatian pemerintah pusat. Desa jadi lebih mudah mendapatkan bantuan, pelatihan, dan program perbaikan data.

Wabup Ikut Lomba Tenun, UMKM Lombok Timur Makin Bergairah

“Hikmahnya, desa kami banyak dikunjungi untuk program bantuan dan pelatihan. Kami malu dikatakan miskin ekstrem, tapi nilai positifnya tetap ada,” tambah Zaenab.

Ia menekankan pentingnya perbaikan sistem pendataan agar bantuan pemerintah tepat sasaran. Menurutnya, pendataan per KK lebih realistis dibanding per individu anggota keluarga yang dihitung terpisah.

Halaman Selanjutnya
img_title