Fakta Terbaru, Minum Susu Ternyata Tidak Menyembuhkan Sakit Maag

Kesehatan, VIVA Bali – Selama bertahun-tahun, susu dianggap sebagai solusi alami untuk mengatasi gejala sakit maag atau heartburn. Rasanya yang dingin dan teksturnya yang lembut membuat banyak orang merasa lega sementara setelah meminumnya. Namun, sejumlah penelitian dan pendapat dari ahli kesehatan menunjukkan bahwa susu sebenarnya bukanlah solusi jangka panjang, bahkan bisa memperburuk kondisi pada beberapa orang.

Banyak orang mengira susu dapat membantu meredakan heartburn karena kemampuannya menetralkan asam lambung untuk sementara waktu. Kandungan kalsium dalam susu memang memiliki efek alkali yang bisa menurunkan keasaman sesaat setelah dikonsumsi. Selain itu, suhu dingin dari susu juga memberikan efek menenangkan di kerongkongan. Namun, efek ini bersifat sementara, dan bisa jadi menipu.

Ahli gastroenterologi menyebut bahwa walaupun susu terasa menenangkan saat diminum, kandungan lemak dan protein di dalamnya justru merangsang produksi asam lambung lebih banyak setelah efek awalnya hilang. Inilah mengapa rasa sakit atau sensasi terbakar di dada bisa kembali, bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Protein dalam susu dapat merangsang lambung untuk menghasilkan gastrin, hormon yang mendorong produksi asam lambung. Jika Anda rutin minum susu untuk mengatasi maag, justru bisa membuat siklus kambuh berulang.

Tidak semua susu bereaksi sama terhadap lambung. Susu tinggi lemak (seperti susu full cream) lebih mungkin memicu gejala dibanding susu rendah lemak. Namun, bahkan susu skim pun bisa tetap merangsang produksi asam lambung karena kandungan proteinnya.

Bagi sebagian orang, susu nabati seperti almond milk atau oat milk bisa menjadi alternatif yang lebih aman karena tidak mengandung laktosa, lemak jenuh, atau protein hewani yang tinggi. Tapi ini pun tetap tergantung pada kondisi masing-masing individu.

Daripada bergantung pada susu, ada sejumlah pilihan yang lebih dianjurkan untuk mengatasi heartburn atau sakit maag, antara lain:

- Minum air putih hangat

- Makan dalam porsi kecil tetapi sering

- Menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak

 

 

- Menghindari makan sebelum tidur

- Mengunyah permen karet bebas gula untuk merangsang produksi air liur

- Mengonsumsi jahe dalam jumlah sedang (sebagai antiinflamasi alami)

Gaya hidup dan pola makan berperan besar dalam mengontrol gejala GERD dan maag. Mereka menyarankan pendekatan komprehensif termasuk menjaga berat badan ideal dan menghindari stres berlebihan.

Jika heartburn atau maag muncul lebih dari dua kali seminggu, berlangsung lebih dari dua minggu, atau disertai gejala seperti muntah darah, tinja berwarna hitam, atau nyeri dada yang parah, maka Anda harus segera berkonsultasi ke dokter. Ini bisa menjadi tanda masalah pencernaan yang lebih serius.

Mitos bahwa susu bisa menyembuhkan maag memang sudah lama berkembang, namun faktanya tidak seindah itu. Susu hanya memberikan bantuan sementara dan dalam jangka panjang bisa memperburuk gejala. Solusi terbaik adalah mengubah pola makan dan gaya hidup serta berkonsultasi dengan ahli untuk pengobatan yang tepat.