Puasa Intermiten dan Latihan Panduan Aman dan Efektif Menjaga Kebugaran

Puasa intermiten dan latihan fisik
Sumber :
  • https://health.clevelandclinic.org/intermittent-fasting-4-different-types-explained

Lifestyle, VIVA BaliPuasa intermiten (intermittent fasting/IF) kini menjadi salah satu strategi populer bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme, hingga menyeimbangkan kadar gula darah. Namun muncul pertanyaan, apakah jenis puasa ini cocok dikombinasikan dengan olahraga? Artikel ini mengulas secara mendalam apa yang perlu Anda ketahui jika ingin memadukan puasa intermiten dengan rutinitas latihan fisik, lengkap dengan dukungan dari sumber media terpercaya.

Fermín López Jadi Target Utama MU, Tawaran Kedua Segera Diajukan

Puasa intermiten adalah pola makan yang mengatur waktu makan, bukan apa yang dimakan. Salah satu metode paling umum adalah 16:8, di mana Anda berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela 8 jam. Ada juga pendekatan seperti 5:2, yaitu makan normal 5 hari dan membatasi asupan kalori hanya 500–600 kalori selama 2 hari non-berturut.

Menurut Harvard Health Publishing, IF dapat menurunkan kadar insulin, mempercepat proses pembakaran lemak, dan memperbaiki profil lipid darah. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat mengurangi risiko penyakit kronis jika diterapkan dengan benar.

Thomas Muller Merapat ke MLS, One Man Club Hanya Sebatas Dongeng Bagi Fans Bayern Munchen

Olahraga ringan seperti jalan cepat, yoga, atau latihan kekuatan ringan saat perut kosong dapat membantu pembakaran lemak lebih efektif. Namun, untuk latihan yang lebih berat seperti angkat beban intens atau HIIT, tubuh bisa kekurangan energi, sehingga risiko cedera atau kelelahan meningkat.

Menurut Dr. Deborah Cohen, ahli gizi dari UCLA Health, berolahraga dalam keadaan puasa aman bagi sebagian orang, tetapi mereka harus memperhatikan tanda-tanda tubuh seperti pusing, lemas, atau detak jantung tidak normal.

Arti Bendera One Piece Menjelang Agustus 2025

Jika Anda memilih latihan sebelum berbuka puasa (misalnya sore hari), Anda dapat langsung mengisi energi setelahnya. Hal ini dinilai efektif bagi mereka yang menjalani latihan intensif. Di sisi lain, latihan pagi hari sebelum sarapan juga banyak dilakukan, terutama untuk tujuan pembakaran lemak maksimal, tetapi intensitasnya sebaiknya tidak terlalu tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title