12 Pertanyaan Interview Kerja yang Sering Digunakan dan Cara Menjawabnya

ilustrasi seseorang diterima kerja setelah interview
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/kantor-ruang

Lifestyle, VIVA BaliWawancara kerja sering bikin gugup, terutama buat kamu yang baru pertama kali melamar. Tapi tenang, banyak pertanyaan interview kerja yang sebenarnya bisa diprediksi. Dengan persiapan matang dan strategi menjawab yang tepat, kamu bisa tampil percaya diri dan memberikan kesan profesional.

Awas Kecanduan! Berikut, Tips Cegah Anak Tidak Kecanduan Gadget

Berikut ini adalah 12 pertanyaan interview populer yang sering muncul dan bagaimana kamu sebaiknya menjawabnya.

Ceritakan tentang diri kamu

Susah Buang Air Besar? Berikut 9 Cara Atasi Sembelit

Pertanyaan ini bukan ajang curhat, tapi kesempatan untuk mempromosikan diri. Fokus pada latar belakang pendidikan, pengalaman kerja (jika ada), dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Gunakan struktur: latar belakang – kekuatan – tujuan karier.

Apa kelebihan kamu?

Mahasiswa Universitas China Diperintahkan untuk Memantau Rekan-Rekan Mereka

Jawab dengan jujur namun tetap relevan dengan pekerjaan. Misalnya, jika kamu melamar sebagai customer service, bisa jawab: “Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mudah berempati.” Pastikan kelebihan yang kamu sebutkan bisa memberi kontribusi positif untuk tim.

Apa kekurangan kamu?

Jangan jawab, “Saya perfeksionis” tanpa penjelasan. Pilih kelemahan yang tidak terlalu berdampak besar dan tunjukkan bagaimana kamu mengatasinya. Misalnya: “Dulu saya sulit delegasi tugas, tapi sekarang saya belajar membagi tanggung jawab lewat kerja tim.”

Kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?

Pertanyaan ini mengukur motivasi kamu. Jawaban yang tepat harus menunjukkan bahwa kamu telah riset tentang perusahaan. Misalnya: “Saya tertarik karena perusahaan ini fokus pada inovasi dan punya budaya kerja yang kolaboratif.”

Kenapa kami harus merekrut kamu?

Ini waktu yang tepat untuk menjual kelebihan kamu. Tunjukkan kombinasi dari keterampilan, pengalaman, dan semangat kamu yang bisa menjawab kebutuhan perusahaan. Buat jawaban kamu seunik mungkin dan tidak klise.

Apa rencana kamu lima tahun ke depan?

Perusahaan ingin tahu apakah kamu punya visi jangka panjang. Jawaban terbaik adalah yang realistis dan relevan, seperti: “Saya ingin terus berkembang dalam bidang digital marketing dan berharap bisa memimpin tim kampanye dalam lima tahun ke depan.”

Bagaimana kamu menghadapi tekanan?

Pewawancara ingin tahu kemampuan manajemen stres. Jawab dengan contoh konkret, seperti: “Saat deadline ketat, saya menyusun prioritas dan membagi tugas menjadi bagian kecil agar lebih terkontrol.”

Ceritakan saat kamu bekerja dalam tim?

Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjawab. Misalnya: “Waktu saya jadi ketua divisi acara kampus, saya mengoordinasi 10 anggota untuk menyukseskan seminar nasional. Hasilnya, acara dihadiri lebih dari 500 peserta.”

Apa pencapaian terbesar kamu?

Pilih pencapaian yang bisa diukur dan relevan. Misalnya: “Saat magang, saya membantu meningkatkan engagement media sosial perusahaan sebesar 40% dalam dua bulan melalui strategi konten yang saya rancang.”

Bagaimana kamu mengatasi konflik kerja?

Fokus pada solusi, bukan drama. Misalnya: “Saya pernah beda pendapat dengan rekan kerja, tapi saya memilih diskusi langsung dan mencari solusi bersama agar proyek tetap berjalan lancar.”

Berapa gaji yang kamu harapkan?

Jawab diplomatis dengan memberi rentang dan tunjukkan fleksibilitas. Contoh: “Saya berharap sesuai dengan standar industri untuk posisi ini, sekitar Rp5-7 juta, namun saya terbuka untuk diskusi.”

Kapan kamu bisa mulai bekerja?

Jawaban terbaik: “Saya bisa mulai bekerja setelah menyelesaikan semua tanggung jawab di pekerjaan sebelumnya, sekitar dua minggu dari sekarang.” Tunjukkan kamu profesional dan menghargai transisi.